Rabu, 05 September 2012

Laporan dari Liverpool

Stadion Anfield, Megahnya Markas 'Si Merah' Liverpool
Share

img

Megahnya Stadion Anfield di Liverpool. (Mohammad Resha Pratama/detikSport)

Liverpool - Sangat berjaya hingga awal tahun 90-an, Liverpool punya stadion yang jadi kebanggaannya. Megah dan sangat bersejarah, Anfield menjadi stadion yang jadi tujuan utama wisatawan saat ke Inggris.

Tak seperti kebanyakan klub besar di Inggris yang mempunyai stadion megah, berukuran besar, yang terletak di tengah atau pinggiran kota. Anfield berada di daerah pemukiman penduduk lokal. Stadion bergaya 'old fashion' itu berdiri megah di tengah pemukiman penduduk, menyimpan beragam benda bersejarah seputar klub Liverpool FC, juga suporter fanatiknya.

Jika Anda traveling ke Liverpool, Inggris, lihatlah betapa deretan rumah dan restoran-restoran kecil mengelilingi Anfield. Maka tak heran wacana untuk perluasan stadion selalu ditentang karena sama dengan menggusur warga di sekitarnya.

Di sebelah Shankly Gate, atau tepatnya di belakang area pakir, ada sebuah tanah kosong luas yang disebut Stanley Park, yang rencananya akan jadi kandang baru bagi 'Si Merah'.

Jika melihatnya dari layar televisi, para pecinta sepakbola mungkin tahu bahwa Anfield relatif bergaya kuno dan memang seperti itulah adanya. Meski dimiliki oleh salah satu klub terbaik di Inggris, namun harus diakui dari segi infrastruktur atau arsitektur Anfield masih kalah dari Emirates Stadium punya Arsenal, Etihad Stadium milik Manchester City, Old Trafford kandangnya Manchester United, atau bahkan Stamford Bridge rumahnya Chelsea.

Meski jadi salah satu stadion angker dan terkenal di dunia, Anfield memang sudah lama tak merias wajahnya. Diawali dengan ukuran press room yang kecil untuk ukuran klub besar, yang tentunya akan terasa penuh jika awak media bertatap dengan muka dengan Brendan Rodgers dan para pemain usai pertandingan.

Namun, tetap saja memasuki Anfield boleh jadi sudah membuat Anda merasa seperti pemain Liverpool yang akan bertanding serta berjibaku di atas lapangan. Menyusuri lorong dan kemudian memasuki locker room untuk persiapan pertandingan.

Locker Room bersejarah itu pun masih saja terasa kuno karena bangku para pemain masih terbuat dari kayu. Baju pemain hanya digantung berdasarkan urutan posisi si pemain, mulai dari kiper hingga penyerang.

Di tengah-tengah ada dua meja tempat para tukang pijat melakukan tugasnya untuk meregangkan otot para pemain atau merawat pemain yang cedera. Ada juga kamar mandi dan satu pintu baru yang merupakan tempat manajer meramu taktik dan sebagainya. Kamar taktik ini baru dibangun pada masa Rafael Benitez menukangi tim di tahun 2004 hingga 2010.

Kurang afdol rasanya jika ke Anfield tak menyentuh tanda terkenal di atas lorong menuju ruang pemain yang bertuliskan: This Is Anfield. Tanda itu adalah permintaan dari manajer legendaris Liverpool, Bill Shankly, yang bertujuan untuk mengintimidasi lawan dan menunjukkan bahwa tak akan mudah menaklukkan Liverpool di markasnya.

Salah satu keunikan Anfield dibanding stadion lain di Inggris adalah bangku cadangan tim tuan rumah dan tim tamu yang berdekatan di dalam satu tempat. Jika biasanya bangku cadangan home dan away terpisah, maka di Anfield tim tamu akan diajak merasakan euforia serta atmosfer dari stadion itu yang bertujuan tentunya untuk memberi sedikit tekanan pada lawan.

Apa lagi yang menarik dari Anfield? Tentu saja tribun legendaris yang biasa disebut The Kop, tempat para "penguasa" stadion berada dan selalu menyanyikan chant atau yel-yel yang membuat merinding kawan maupun lawan.

Tapi sayang, Anfield seperti sedang kehilangan keangkeran serta daya magisnya sejak setahun terakhir ini. Liverpool kerap kesulitan di kandang sendiri dan berujung pada memburuknya performa tim yang membuat mereka hanya finish di posisi ke delapan musim lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar