Jumat, 29 Juni 2012

Nasib Aquilani Menggantung

Nasib Aquilani MenggantungBola.net - Harapan Alberto Aquilani untuk segera keluar dari Liverpool dan bergabung dengan AC MIlan mungkin akan terhambat.

Pasalnya, pemain Milan yang berposisi sama dengannya, Mathieu Flamini telah meneken perpanjangan kontrak di San Siro. Musim ini nampaknya Rossoneri masih mempercayai kekuatan pemain asal Prancis itu.

Sebelumnya diberitakan bahwa Flamini akan segera meninggalkan Zlatan Ibrahimovic dkk. Hal itu sedikit membuka jalan bagi Aquilani untuk dipatenkan statusnya oleh Milan.

Memang sebelumnya, pemain yang dipinjam dari The Kop itu sedikit menarik minat Milan dan ingin membuat statusnya menjadi permanen. Tapi, pihak San Siro nampaknya telah berpaling pada Flamini.

Liverpool sendiri akan menjual pemain 27 tahun ini dengan kisaran harga 7 juta pounds. Namun, dengan harga seperti itu nampaknya akan sulit bagi The Reds untuk mendapatkan klub yang tertarik pada gelandang asal Italia ini. Apalagi permainan Aquilani di Anfield kurang begitu meyakinkan sejauh ini.  (cc/ctr)

Rodgers Inginkan Borini di Liverpool

Bola.net - Brendan Rodgers terus membenahi kekuatan Liverpool jelang musim depan dan salah satu yang diincarnya adalah Fabio Borini.

Manajer anyar The Reds itu disebut menginginkan Borini menjadi bagian dari revolusinya di Anfield. Dan penyerang Parma yang saat ini membela AS Roma itu dibandrol sekitar 10 juta poundsterling.

Rodgers sendiri sudah paham betul dengan kemampuan Borini. Ia pernah menjadi pelatih penyerang Italia berusia 21 tahun itu semasa di tim muda Chelsea. Hubungan kerja Rodgers dan Borini pun berlanjut ketika ia dipinjamkan ke Swansea.

Meski demikian, Rodgers dikabarkan masih serius memburu salah satu anak asuhnya di Swansea, Gylfi Sigurdsson dari Hoffenheim(sun/row)

Chelsea, Tottenham dan Liverpool Bersaing Dapatkan Rondon

Bola.net - Tiga klub raksasa Liga Premier Chelsea, Tottenham dan Liverpool tengah bersaing memperebutkan pemain Malaga, Salomon Rondon.

Striker 22 tahun tersebut menciptakan 11 gol musim lalu dan berhasil membantu Los Boquerones masuk babak kualifikasi Liga Champions. Sang Agen membenarkan bahwa kliennya memang telah didekati oleh klub Inggris.

Akan tetapi, mantan pemain Las Palmas kemungkinan tidak akan dijual murah oleh Malaga. Kabarnya, harga 20 juta euro harus disiapkan klub manapun yang ingin mendapatkan tanda tangannya.

Sementara itu, klub yang dimiliki oleh raja minyak dari Qatar ini mengumumkan bahwa mereka akan menyiapkan segala sesuatu di jendela transfer kali ini. Mereka menyatakan akan siap bersaing dengan dua klub raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona.  (ds/ctr)

Liverpool Berharap Kalahkan Spurs Dapatkan Sigurdsson

Bola.net - BBC mengabarkan jika Liverpool tidak putus asa untuk mendatangkan gelandang Islandia, Gylfi Sigurdsson. Meskipun telah di katakan sebelumnya jika Tottenham akan membawa Sigurdsson ke White Hart Lane.

Spurs dikabarkan akan menawar Sigurdsson lebih tinggi dari apa yang akan diterimanya di Anfield. Tetapi kehadiran mantan manajer Swansea City, Brendan Rodgers di Liverpool bisa jadi faktor lain.

Seperti yang kita ketahui, Sigurdsson pernah berada di bawah kepelatihan Rodgers saat ia dipinjamkan di Swansea. Mereka juga pernah bersama di Reading sebelum ia pindah ke Hoffenheim.

Sigurdsson sudah siap untuk pindah ke Swansea secara resmi, sampai kemudian Rodgers pindah ke Anfield. Sigurdsson dikabarkan akan menyusul Rodgers, tapi kemudian muncul pemberitaan tentang ketertarikan Tottenham padanya.

Kedua tim besar tersebut saat ini berjuang untuk mendapatkan Sigurdsson. Gelandang 22 tahun ini telah mencetak tujuh gol dari 18 pertandingannya bersama Swansea.
  (adl/fji)

City dan The Reds Berebut Ramirez

City dan The Reds Berebut RamirezBola.net - Liverpool dan Manchester City dikabarkan telah mengajukan tawaran sebesar 16 juta euro pada Bologna FC untuk mendapatkan Gaston Ramirez.

Pemain berdarah Uruguay tersebut menarik minat dari dua klub Liga Premier itu setelah bermain apik bersama Rossoblu musim lalu. Dari 33 penampilannya di Renato Dall'Ara, Ramirez berhasil menciptakan delapan gol dan empat assists. Torehan tersebut membantu Di Vaio dkk menempati peringkat sepuluh klasemen akhir Serie A.

Presiden Bologna, Albano Guaraldi sendiri menyatakan akan membuka pintu negoisasi untuk dua klub raksasa tersebut. Tetapi menurutnya, dia tidak akan menjual pemain 21 tahun itu jika harga tidak sesuai.

"Kami tidak akan menjual Ramirez jika ada tawaran yang lebih rendah dari 16 juta euro," kata Guaraldi.

"Tapi, nasib Bologna musim depan tidak bergantung pada penjualan Ramirez."  (tlk/ctr)

Vargas Tertarik Pindah ke Liverpool

Bola.net - Winger Fiorentina asal Peru, Juan Manuel Vargas mengaku tertarik dengan tawaran dari klub Liga Premier, Liverpool.

Pemain 28 tahun itu sepertinya sudah tidak nyaman bersama La Viola setelah Fiorentina hanya finish di peringkat 13 klasemen akhir Serie A musim lalu. Vargas juga menolak untuk menandatangani kontrak baru.

"Besar kemungkinan, Vargas akan pergi meninggalkan Fiorentina. Sejauh ini, semua kabar itu hanya rumor dan belum ada yang resmi," kata sang agen, Jorge Cyterszpiler.

"Dia tidak memiliki musim yang bagus dan dia akan bangkit musim depan. Liverpool menjadi pilihan. Tapi, ada juga Malaga yang musim depan akan bermain di Liga Champions."

Vargas sejatinya adalah pemain belakang di sisi kiri. Tetapi dia kini telah berubah posisi ketika di lapangan. Bermain di Artemio Franchi, dia lebih sering berada di sektor tengah dan sayap.

Ketika ditanya klub seperti apakah yang diinginkan Vargas, Cyterszpiller mengatakan bahwa kliennya tersebut tidak masalah jika bermain di Liga Premier, Serie A atau La Liga.

Vargas didatangkan ke Artemio Franchi tahun 2008 lalu dengan bandrol 10 juta pounds. Ketika itu dia lebih memilih bergabung dengan Firenze ketimbang berlabuh di Bernabeu milik Real Madrid.  (cof/ctr)

Skrtel Tegaskan Komitmen Dengan Liverpool

Skrtel Tegaskan Komitmen Dengan LiverpoolBola.net - Defender klub Liverpool Martin Skrtel menepis spekulasi mengenai kepindahannya dari Anfield.

Bek tim nasional Slovakia tersebut sebelumnya santer dikabarkan akan segera meninggalkan kubu The Reds. Jawara Premier League musim lalu Manchester City dan klub kaya asal Rusia Anzhi Makhachkala adalah dua tim tujuan terkait kepindahan Skrtel.

Namun akhirnya Skrtel menyangkal rumor tersebut dengan statemen yang ia tulis di situs pribadinya.

"Ada juga spekulasi tentang keluarnya saya dari Liverpool, namun saya bisa katakan bahwa tidak penawaran apa pun sebelumnya dan kami tidak mengadakan pembicaraan dengan klub mana pun."

Meskipun agen Skrtel sebelumnya mengisyaratkan sang pemain ingin diyakinkan kembali dengan ambisi klub, namun Skrtel yakin prestasi musim depan akan lebih baik dari sebelumnya.

"Saya akan menuju Liverpool pada 6 Juli. Saya sangat tak sabar dengan musim depan," imbuh pemain 27 tahun tersebut.

"Saya berharap kami akan siap dan kali ini akan jauh lebih baik daripada yang terakhir."

Meskipun Liverpool akhirnya mendapat trofi pertama dalam enam tahun terakhir, namun mereka harus berada di peringkat delapan klasemen musim lalu.

Hingga saat ini kontrak Skrtel di Anfield masih tersisa sampai dua tahun ke depan dan manajer baru The Reds Brendan Rodgers tampak tertarik menggunakan jasa pemain terbaik Liverpool tahun lalu tersebut. (itv/atg)

EURO 2012 : Review: Italia Tantang Spanyol di Final

Bola.net - Italia menaklukkan Jerman 2-1 di semifinal Euro 2012. Mario Balotelli memborong dua gol Azzurri.

Juara tiga kali Jerman dan Juara 1968 Italia bentrok di National Stadium, Warsawa, Jumat (29/6), demi mendapatkan hak untuk menantang sang juara bertahan Spanyol, yang sudah lolos terlebih dahulu, di partai puncak.

Jerman mengincar kemenangan kompetitif pertamanya atas Azzurri. Dari tujuh pertemuan di turnamen besar, mereka hanya sanggup membukukan empat hasil imbang dan tiga kekalahan.

Pasukan Joachim Loew tengah on-fire. Mereka turun di laga ini dengan mengusung rekor hebat, yakni 15 kemenangan kompetitif secara beruntun. Itu membuat mereka lebih diunggulkan untuk lolos ke final.

Sementara itu, sejak ditangani oleh Cesare Prandelli, Italia masih belum tersentuh kekalahan di semua laga kompetitifnya, yaitu menang sembilan kali dan imbang lima kali.

Loew menerapkan formasi 4-2-3-1 dan kembali menurunkan sejumlah bintang yang disimpannya kala menekuk Yunani 4-2 di perempat final, termasuk Mario Gomez serta Lukas Podolski.

Gelandang Bastian Schweinsteiger, yang dikabarkan memiliki masalah dengan pergelangan kakinya, sudah fit untuk masuk starting eleven Tim Panser.

Sementara itu, Prandelli memilih skema 4-3-1-2 dan mengandalkan duet Balotelli serta Antonio Cassano di depan dengan dukungan Riccardo Montolivo di belakangnya.

Giorgio Chiellini, yang absen saat melawan Inggris akibat cedera paha, dipercaya menempati pos bek kiri, sedangkan bek kiri Federico Balzaretti digeser ke kanan sebagai alternatif pengganti Ignazio Abate (cedera) dan Christian Maggio (skors).

Daniele De Rossi, yang sebelumnya diragukan bisa tampil akibat cedera, terbukti fit dan dipilih sebagai starter.

Jerman, yang lebih diunggulkan untuk melaju ke final, mengawali laga dengan penuh percaya diri.

Hanya 15 menit sejak wasit Stephane Lannoy asal Prancis meniupkan peluit tanda kick-off, Tim Panser sudah tiga kali mengancam gawang Italia yang dijaga Gianluigi Buffon, salah satunya lewat kemelut di depan gawang yang masih berhasil diamankan oleh Andrea Pirlo.

Diserang sedemikian rupa, Italia tersengat, lalu balik menekan, dan berhasil unggul terlebih dahulu pada menit 20 lewat sundulan jarak dekat Balotelli memanfaatkan crossing Cassano.

Setelah gol itu, Italia sanggup menarik kembali alur permainan ke arah mereka. Pirlo, yang di menit-menit awal jarang mendapatkan bola, mulai menunjukkan keahliannya, mengatur permainan.

Partarungan seru pun terjadi di lini tengah. Pirlo menjadi motor penggerak mesin Italia, sedangkan Ozil, yang ditempatkan melebar ke kanan, menginspirasi hampir setiap serangan Jerman.

Italia semakin di atas angin setelah Balotelli mencetak gol keduanya pada menit ke-35. Berawal dari sebuah serangan balik, striker Azzurri itu melepaskan tendangan keras dari luar area yang membuat Neuer tak mampu bereaksi. Gawang Jerman bergetar, 2-0 untuk Italia.

Jerman lalu merombak lini depannya di awal babak kedua. Klose dan Reus masuk menggantikan Gomez serta Podolski, yang dibuat 'tenang' oleh bek-bek Italia sepanjang 45 menit pertama.

Jerman punya peluang untuk menyusutkan selisih skor pada menit ke-61 lewat tendangan bebas Reus, tapi super save dari Buffon membuat usahanya jadi sia-sia.

Balotelli, yang sepertinya bakal menjadi pahlawan Italia di laga ini, ditarik keluar dan digantikan oleh Di Natale pada menit 71 akibat masalah otot.

Fokus menyerang, pertahanan Jerman pun melemah dan kehilangan konsentrasi. Neuer dan Badstuber bahkan melakukan Blunder yang nyaris membuat timnya semakin tertinggal, tapi Marchisio gagal memanfaatkannya.

Lini belakang Jerman tampak sangat rapuh menghadapi serangan balik, dan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Italia. Di Natale bahkan mendapatkan peluang untuk melebarkan selisih skor setelah lepas dari pengawalan dan one-on-one dengan Neuer, tapi finishing-nya tidak menemui sasaran.

Kedisiplinan para pemain belakang serta ketangguhan Buffon di bawah gawang membuat Jerman kesulitan menembus pertahanan Italia.

Jerman menunjukkan semangat pantang menyerahnya dan berhasil menipiskan selisih skor pada menit 92 lewat eksekusi penalti Ozil setelah Balzaretti divonis handball di area terlarang.

Di menit-menit akhir, Neuer bahkan berulang kali meninggalkan gawangnya sampai ke tengah lapangan untuk membantu serangan, tapi kedudukan tidak berubah.

Skor 2-1 untuk Italia pun bertahan hingga peluit panjang. Hasil ini serupa dengan pertemuan terakhir kedua tim di babak yang sama pada Piala Dunia 2006. Jika waktu itu Italia menang 2-0 lewat extra-time, kali ini mereka menyelesaikannya dengan skor tipis di waktu normal.

Pirlo terpilih sebagai man of the match. Bagi playmaker Italia tersebut, penghargaan ini adalah yang ketiga setelah sebelumnya dia juga terpilih sebagai man of the match saat melawan Kroasia dan Inggris.

Sejarah tak pernah menang Jerman dari Italia di turnamen besar kembali terulang. Azzurri pun maju ke final untuk menghadapi Spanyol, sang juara bertahan sekaligus 'rekan' mereka dari Grup C.

Statistik Jerman - Italia
Penguasaan bola: 54% - 46%
Shot (on goal): 20 (8) - 11 (4)
Corner: 14 - 0
Pelanggaran: 13 - 19
Offside: 0 - 2
Kartu kuning: 1 - 4
Kartu merah: 0 - 0
Penyelamatan: 2 - 7

Susunan pemain Jerman: Neuer, Hummels, Badstuber, Lahm (c), Boateng (Muller 71'), Khedira, Schweinsteiger, Ozil, Kroos, Podolski (Reus 46'), Gomez (Klose 46').
Cadangan: Wiese, Zieler, Schmelzer, Howedes, Mertesacker, Gundogan, Schurrle, Muller, Bender, Gotze, Reus, Klose.

Susunan pemain Italia: Buffon (c), Chiellini, Balzaretti, Barzagli, Bonucci, Marchisio, De Rossi, Montolivo (Motta 63'), Pirlo, Balotelli (Di Natale 70'), Cassano (Diamanti 58').
Cadangan: Sirigu, De Sanctis, Ogbonna, Abate, Motta, Giaccherini, Diamanti, Nocerino, Di Natale, Borini, Giovinco.

Pencetak gol:
20' (0-1) Balotelli
35' (0-2) Balotelli
92' (1-2) Ozil (pen)

Kartu kuning: Balotelli (36'), Bonucci (61'), De Rossi (84'), Motta (89'), Hummels (90').

Partai pamungkas antara Spanyol melawan Italia untuk memperebutkan gelar raja Eropa dimainkan di Olympic Stadium, Kiev, 1 Juli yang akan datang. (bola/gia)

HIGHLIGHTS - Euro 2012 Jerman 1 - Italia 2

EURO 2012 : Review: Spanyol Peras Keringat ke Final

Bola.net - Semifinal Euro 2012 mempertemukan dua tim asal semenanjung Iberia. Portugal dan Spanyol yang sudah saling mengenal kekuatan satu sama lain ini bentrok di Donbass Arena, Donetsk, Kamis (28/6).

Walaupun pertandingan berjalan ketat, namun pertarungan banyak terjadi di lini tengah, sehingga laga jadi sedikit membosankan. Tak banyak peluang manis yang tercipta dan pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti.

Portugal memulai laga dengan brilian. Pressing ketat serta permainan efektif dengan mengandalkan kecepatan sayap mereka ternyata cukup berhasil membuat Spanyol kewalahan. Portugal juga berhasil menciptakan beberapa peluang di awal laga.

Sementara itu, Spanyol seperti terkejut dengan permainan Portugal yang spartan. Selain banyak membuat kesalahan sendiri, umpan-umpan Spanyol juga banyak dipotong para pemain Seleccao yang tampil disiplin.

Cristiano Ronaldo menjadi pemain yang paling mengancam gawang Iker Casillas. Beberapa kali dia berhasil melepaskan tembakan ke gawang Spanyol. Meski tak mencetak gol, namun terlihat bahwa pertahanan Spanyol tidak bisa nyaman dengan kehadirannya.

Di kubu Spanyol, Andres Iniesta yang jadi paling dominan di depan gawang Rui Patricio. Dengan Alvaro Negredo yang terisolasi, Praktis lini tengah Spanyol yang sering mengancam gawang Portugal.

Hingga peluit tanda babak pertama berakhir ditiup wasit, kedua tim masih belum mampu mencetak gol.

Portugal terus tampil disiplin ketika babak kedua dimulai. Seleccao tetap melakukan pressing ketat sejak di area pertahanan Spanyol.

Kesulitan menembus kotak penalti lawan, Spanyol akhirnya melakukan perubahan. Fabregas dimasukkan untuk mengganti Negredo yang nyaris tak pernah mendapat bola.

Kelelahan mulai nampak menghinggapi para pemain Portugal, tapi mereka tetap bermain disiplin. Di lain pihak, Spanyol masih belum bisa menemukan permainan terbaik mereka.

Tak ada gol yang tercipta hingga 90 menit berakhir. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak extra time.

Di babak tambahan waktu, terlihat jelas bahwa stamina Portugal mulai habis. Mereka tak lagi memberi tekanan ketat kepada para pemain Spanyol. Hasilnya, La Roja mulai bisa berkreasi lagi.

Jordi Alba menusuk di kotak penalti Portugal lalu mengirim umpan manis kepada Iniesta. Sayang bagi Spanyol, Rui Patricio melakukan penyelamatan gemilang.

Pertahanan Portugal juga masih mampu menghalau beberapa serangan berbahaya Spanyol lainnya di sisa babak tambahan waktu. Karena tak ada gol yang tercipta, pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti.

Spanyol akhirnya menang dengan skor 4-2, dan mereka berhak ke final untuk menghadapi pemenang antara Jerman kontra Italia. Tapi Portugal pantas pulang dengan kepala tegak karena mereka telah berhasil menunjukkan permainan hebat sepanjang pertandingan.

Susunan pemain Portugal: Patrício, Alves, Pepe, Coentrão, Pereira, Veloso (Custodio 106'), Moutinho, Meireles (Varela 113'), Nani, Ronaldo, Almeida (Oliveira 81').

Susunan pemain Spanyol: Casillas, Piqué, Ramos, Arbeloa, Alba, Iniesta, Xavi (Pedro 86'), Alonso, Busquets, Silva (Navas 60'), Negredo (Fabregas 54').

Statistik Portugal - Spanyol
Penguasaan bola: 36% - 64%
Shot (on goal): 11 (0) - 14 (4)
Corner: 6 - 7
Pelanggaran: 31 - 21
Offside: 2 - 3
Kartu kuning: 5 - 4
Kartu merah: 0 - 0
Penyelamatan: 4 - 0

Kartu kuning: Sergio Ramos (40'), Coentrao (45'), Busquets (60'), Pepe (61'), Pereira (64'), Arbeloa (83'), Bruno Alves (86'), Veloso (90').  (bola/hsw)

HIGHLIGHTS - Euro 2012 Portugal 0 - Spanyol 0 (Adu Pen: 2-4)

Kamis, 28 Juni 2012

Gerrard Makan Bersama Keluarga

Steven Gerrard terlihat sedang berjalan-jalan bersama keluarganya di dekat rumah Merseyside mereka di Formby pasca kegagalan timnya di Euro 2012. Masih tampak raut muka yang sedih di wajah sang kapten.

Dengan meninggalkan bayi Lourdes di rumah, pasangan ini tertangkap kamera sedang meninggalkan Costa Coffee setelah makan bersama. Lexie yang berusia 6 tahun dan Lilly-Ella yang berusia 8 tahun berada di kanan dan kiri sang ayah. Kedua putri Steven tersebut terlihat seperti anak kembar. Mereka memakai rok, jaket dan sepatu yang serupa. Rambut mereka pun sama-sama dikuncir kuda. Gadis-gadis kecil ini juga kompak menggendong boneka kelinci.

Sementara itu, gelandang tengah Liverpool ini berpakaian kasual. Kemeja ungu panjangnya dipadu-padankan dengan jins abu-abu dan sepatu kets putih. Sang istri, Alex Curran mengenakan blus longgar dengan jins ketat dan sandal unta.

Meski masih sangat kecewa atas kekalahan tim Inggris, namun Gerrard berjanji untuk melanjutkan tugasnya sebagai kapten tim sekaligus berjanji untuk memperbaiki performa timnya.
  (dai/Rev)

EURO 2012 : Review: Duo Ashley Gagal, Italia ke Semifinal

Bola.net - Laga klasik tersaji di perempat final Euro 2012 antara Inggris melawan Italia di NSK Olimpijs'kyj, Kiev, (25/06). Tak seperti tiga laga perempat final lainnya, kekuatan tim dianggap seimbang. Wajar jika banyak yang memprediksi pertandingan akan berjalan ketat dan menarik.

Prediksi bahwa kedua tim akan saling tukar gaya bisa dibilang terjadi. Italia yang dikenal karena pertahanan ala Catenaccio justru tampil menyerang. Inggris yang sebelumnya dikenal selalu tampil menyerang malah banyak bertahan.

Benar saja, kedua tim tak menunggu lama untuk saling mengancam gawang lawan. Yang pertama, tendangan jarak jauh Daniele De Rossi masih membentur tiang gawang Joe Hart di menit pertama. Hanya dua menit berselang, Glen Johnson melepaskan tembakan jarak dekat. Sayang bagi Inggris, Gianluigi Buffon membuat penyelamatan spektakuler.

Setelah 15 menit saling serang, Italia mampu mendikte permainan dan berhasil menciptakan banyak peluang gol. Tapi kombinasi antara pertahanan Inggris yang disiplin serta penyelesaian akhir yang tak sempurna membuat peluang Gli Azzurri selalu mentah.

Inggris, di lain pihak, mengancam pertahanan Italia lewat serangan balik cepat. Sangat terlihat bahwa The Three Lions memilih untuk tampil defensif dan hanya mampu sesekali mengancam gawang Gianluigi Buffon.

Jalannya pertandingan tidak berubah di awal babak kedua. Italia masih terus mendominasi dan Inggris tetap tampil bertahan.

Terus menerus digempur rupanya membuat Roy Hodgson gerah juga. Sang gaffer akhirnya memasukkan Theo Walcott dan Andy Carroll untuk membuat serangan Inggris lebih bervariasi.

Inggris memang bisa sedikit lebih berimprovisasi dengan hadirnya pemain-pemain baru, namun Italia tetap menguasai pertandingan. Peluang demi peluang yang didapat kedua tim tetap tak bisa dikonversi menjadi gol. Hingga 90 menit berakhir, kedudukan masih tanpa gol.

Babak tambahan waktu selama 2 x 15 menit ternyata juga tak mampu dimanfaatkan kedua tim untuk membuat gol. Pertandingan akhirnya dilanjutkan ke babak adu penalti.

Di kubu Italia, hanya Riccardo Montolivo yang gagal menjebol gawang Joe Hart. Di pihak Inggris, Ashley Young dan Ashley Cole gagal menunaikan tugasnya.

Italia lolos ke semifinal, mereka akan menantang Jerman di babak empat besar.

Susunan pemain Inggris: Hart, Johnson, Cole, Terry, Lescott, Gerrard, Young, Milner (Walcott 61'), Parker (Henderson 94'), Rooney, Welbeck (Carroll 60').

Susunan pemain Italia: Buffon, Balzaretti, Abate (Maggio 90'), Barzagli, Bonucci, Marchisio, De Rossi (Nocerino 80'), Montolivo, Pirlo, Balotelli, Cassano (Diamanti 78').

Statistik Inggris - Italia
Penguasaan bola: 34% - 66%
Shot (on goal): 9 (1) - 35 (8)
Corner: 3 - 7
Pelanggaran: 14 - 10
Offside: 1 - 2
Kartu kuning: 0 - 2
Kartu merah: 0 - 0
Penyelamatan: 8 - 1

Kartu kuning: Barzagli (82'), Maggio (93') (bola/hsw)

Inggris Tersingkir, Para Pemain EPL Berkicau Di Twitter
HIGHLIGHTS - Euro 2012 Inggris 0 - Italia 0 (Adu Pen: 2-4)

Carragher: Gerrard Pemain Inggris Terbaik

Carragher: Gerrard Pemain Inggris TerbaikBola.net - Steven Gerrard tampil menawan selama Euro 2012. Jammie Carragher terkesan atas penampilannya.

Gelandang The Reds tersebut menjadi pemain yang sangat diandalkan dalam permainan Inggris. Ia berhasil membantu timnya mencapai perempat final sebelum akhirnya dikalahkan oleh Italia. Carragher menganggap bahwa Gerrard bisa saja menyamai penampilan dari Andrea Pirlo dalam pertandingan tersebut.

"Jika saja Gerrard mendapatkan waktu ataupun ruang kosong yang cukup di pertandingan tersebut maka dia dapat melakukan sama persis dengan apa yang telah Pirlo lakukan," imbuh Carragher.

Jabatan kapten Inggris diberikan kepada Gerrard setelah John Terry mendapatkan sanksi dari FA. Carragher yakin rekan satu timnya tersebut akan bertahan lama dalam posisi tersebut. "Selama ini Steven Gerrard adalah pemain terbaik Inggris. Hal tersebut tak dapat ditolak. Dia telah menjadi kapten dan saya yakin dia akan terus menjadi kapten hingga kami ke Brazil (Piala Dunia 2014)," ujar pemain Liverpool tersebut. (gmf/Rev)

Selasa, 26 Juni 2012

Bursa Transfer - Liverpool Mau Beli Penyerang Muda Italia

Kehadiran Brendan Rodgers sebagai pelatih baru membuat Liverpool mulai  bergerak untuk membangun kekuatan baru. Guna meningkatkan ketajaman lini depan, The Reds ingin memboyong salah satu penyerang masa depan Italia Ujung tombak Gli Azzurri di Euro 2012, Fabio Borini  kini serius menjadi incaran utama Liverpool. Menurut berita yang dirilis Football Italia, Jumat (22/6), Liverpool telah menyediakan dana sebesar 12 juta euro atau setara 142 miliar rupiah untuk mendatangkan penyerang berusia 21 tahun itu.

Saat ini Borini masih berstatus kepemilikan bersama AS Roma dengan Parma. Karier Borini di Serie A dimulai bersama Parma pada tahun 2011 kemudian pindah ke Roma.

Saat masih di Inggris, Borini sempat memperkuat Chelsea sebelum dipinjamkan ke Swansea. Rodgers sangat tertarik kepada pemain kelahiran Bentivoglio itu karena ia pernah melatih Borini saat masih di Swansea. Melihat bakat besar Borini membuat Rodgers sangar berminat untuk memboyong Borini.

bolanews.com - Eky Rieuwpassa

Minggu, 24 Juni 2012

EURO 2012 : Inilah Sejarah Pertemuan Inggris vs Italia


June 24, 2012 oleh Malvino Gladwin Mambu 
Inggris akan berhadapan dengan Italia di babak perempat final terakhir yang dihelat di Olimpiyski di Kiev.
Dua negara yang punya liga terbaik dan mendominasi layar kaca kita dalam beberapa dekade terakhir ini akan saling bunuh untuk mendapatkan satu tiket ke semi final untuk menantang Jerman.
Di bawah ini adalah sejarah pertemuan serta fakta diantara Inggris dan Italia:
  • Italia hanya dua kali kalah dari sembilan kali kesempatan berlaga di babak perempat final dalam turnamen besar, keduanya melalui adu tendangan penalti (Euro 2008 vs Spanyol dan Piala Dunia 1998 vs Perancis).
  • Di sepuluh pertandingan perempat final Piala Eropa atau Piala Dunia (termasuk satu pertandingan ulangan), Italia hanya kebobolan empat gol. Tak pernah lebih dari satu gol dalam satu pertandingan.
  • Inggris kalah tujuh kali dari sepuluh pertandingan perempat final di turnamen besar, kecuali di tahun 1960, 1990, dan 1996.
  • Inggris dan Italia pernah bertemu di Piala Eropa satu kali sebelumnya, saat itu Italia memenangkan pertandingan di babak grup pada 1980 silam dengan skor 1-0.
  • Pertemuan terakhir keduanya adalah pada pertandingan persahabatan, saat itu Inggris kalah 2-1 di Leeds pada Maret 2002 silam.
  • Inggris baru sekali menang dari sembilan pertemuan menghadapi Italia, selebihnya mereka takluk sebanyak enam kali dan ditahan imbang dua kali.
  • Terakhir kali Inggris lolos di Piala Eropa (2004 silam), mereka gugur di babak perempat final setelah kalah di adu tendangan penalti dari Portugal.
  • Sementara Italia juga gugur di babak perempat final di turnamen terakhir. Pada 2008 mereka berhasil menahan imbang Spanyol tanpa gol, sebelum akhirnya kalah di adu tendangan penalti.
  • Di babak grup, Inggris punya tingkat konversi tembakan tertinggi, yaitu 21,7 %.
  • Inggris dan Italia masing-masing telah mencetak tiga gol dari bola mati, yang terbanyak di Euro 2012.
  • Inggris dan Italia berhasil mencetak gol di tiga pertandingan pertama, dan sejauh ini hanya Jerman yang berhasil menyamai prestasi mereka.
  • Mario Balotelli akan menghadapi rekan setimnya di Manchester City, yaitu Joe Hart, Joleon Lescott, dan James Milner.
  • Roy Hodgson pernah menjadi pelatih di Italia (Inter Milan, 1995-1997 dan 1999) dan Udinese (2001). Ia berhasil membawa Inter ke final UEFA Cup pada musim 1996-1997 namun kalah dari Schalke 04 di adu tendangan penalti.
  • Italia tak terkalahkan di tiga belas pertandingan secara berturut-turut di bawah asuhan Cesare Prandelli. Yaitu sembilan kali menang dan empat kali imbang.

EURO 2012 : Inggris vs Italia: Utopia versus Realisme


Catatan Piala Eropa

Vetricia Wizach - detikSport
Minggu, 24/06/2012 12:35 WIB
Jakarta - Banyak orang mengernyitkan dahi saat coba mengingat kapan Inggris terakhir kali bertemu Italia. Walau bukan rival berat seperti Jerman-Belanda, Italia dan Inggris punya sisi menarik dari perbedaan kental akan filosofi sepakbola.

Bukan hal mengherankan ketika Italia memastikan diri bertemu Inggris di perempat final. Ya, rivalitas keduanya bukan seperti rivalitas antara Jerman-Belanda yang dilatarbelakangi sejarah perang dunia. Pun bukan seperti Argentina-Brasil yang memperebutkan status negara penguasa sepakbola di satu benua.

Walau kedua negara ini menjadi kiblat sepakbola Eropa dan dunia, Inggris dan Italia sendiri jarang dipertemukan di level kompetisi tertinggi. Rivalitas sonder pertemuan. Sepi.

Tapi, bukan berarti partai perempat final kali ini tidak menghadirkan tensi tinggi antara keduanya. Perbedaan filosofi sepakbola acap kali mengakibatkan suporter negara-negara ini beradu argumen dan saling mencerca.

Fans dan jurnalis Inggris sering memberi label pada sepakbola Italia sebagai sepakbola yang kotor, malas, defensif, dan penuh kecurangan. Sementara suporter dan media Italia menilai Inggris memainkan sepakbola yang terlalu naif dan jujur.

Utopia versus Realisme

Kultur di atas lapangan, atau di tribun stadion, tak bisa lepas dari budaya yang berkembang di masyarakat bersangkutan. Sebagian nilai dalam sepakbola Inggris berasal dari nilai etika protestan yang memiliki respek akan hukum dan peraturan. Nilai-nilai yang sama mengajarkan bahwa kerja keras dan kejujuran adalah nilai tertinggi yang dapat dimiliki oleh seseorang.

Sementara Italia memiliki kultur berbeda, yaitu kultur yang mengenal konsep peraturan adalah konsep relatif. Bahwa perbedaan antara kebenaran dan kebohongan, antara fair-play dan kecurangan, tidak selamanya hitam dan putih. Ada ruang-ruang untuk imajinasi dan interpretasi di sana.

Perbedaan nilai-nilai inilah yang menjadikan kedua negara melihat pertarungan di lapangan hijau dengan dua kacamata berbeda.

Suporter Inggris sering menyamakan pertarungan di lapangan layaknya duel; pertarungan sampai mati. Saat Inggris pergi berperang, mereka pergi dengan prinsip lebih baik mati dari pada menyerah di medan perang. Kalaupun kalah, mereka akan mati dengan tenang jika mengetahui bahwa mereka telah berjuang dengan jujur dan memberikan segalanya. Nilai-nilai yang sama juga dipegang oleh kelas pekerja sosialis di Inggris.

Sementara Italia, dan banyak negara Latin lainnya, melihat sepakbola sebagai pertarungan di hutan rimba, di mana mempertahankan diri dinilai lebih penting daripada nilai-nilai. Mereka akan menggunakan segalanya untuk tidak kalah, bahkan jika itu berarti bermain di daerah abu-abu.

Maka jangan heran jika tipe sepakbola yang Italia usung adalah sepakbola yang penuh kalkulasi dan strategi. Pesepakbola Italia bertarung tidak hanya dengan kakinya, tapi juga dengan otaknya, dengan imajinasinya, dengan emosinya, dengan hatinya, dengan tangannya, bahkan dengan matanya.

Mereka akan menghitung kelemahan terbesar lawan dan mengeksploitasinya, walau itu dilakukan dengan mengacaukan emosi dan psikologis musuhnya.

Andrea Tallarita, dalam kolom brilliannya “Understanding Italian Football", mengilustrasikan kedua perbedaan kultur ini dengan baik. Orang Inggris memiliki Sir Gawain, keponakan Raja Arthur dan salah seorang ksatria meja bundar terhebat, sebagai pahlawan. Sementara Italia mengidolai Ulysses, penasihat raja Ithaca yang cerdik dan berhasil menang dalam perang karena trik tipuan kuda Troya-nya.

Kultur sepakbola yang satu akan selalu berjuang mencapai utopia yaitu saat kemenangan dicapai melalui kejujuran. Sementara kultur yang lain mengakar pada realita.

Pertarungan di lapangan: Fantasisti versus Pemain Sayap

Kata "imajinasi" mungkin jadi kata yang tepat untuk menggambarkan filosofi sepakbola Italia di lapangan. Hal ini dikarenakan kultur sepakbola mereka, yang sarat dengan taktik dan kalkulasi, memaksa tim-tim Italia untuk memiliki imajinasi untuk membongkar strategi.

Adalah peran seorang fantasisti, yang secara harafiah diartikan sebagai "pekerja imajinasi", untuk menyediakan kreativitas di lapangan. Mereka yang diberi anugrah kemampuan sebagai seorang fantasisti bahkan dianggap setengah dewa oleh suporter Italia. Dari masa ke masa Italia pun telah menghasilkan fantasisti yang selalu dikenang seperti Gianni Rivera, Gigi Meroni, Roberto Baggio, Francesco Totti, atau Alessandro Del Piero.

Fantasisti sendiri bukan merupakan satu posisi khusus yang ditempati oleh seorang pemain. Lewat kolomnya lagi, Andrea Tallarita menjabarkan bahwa fantasisti adalah kemampuan seorang pemain untuk melihat kapan saat jendela kesempatan, untuk menyergap lawan secara tiba-tiba, terbuka.

Bak seorang pesulap yang mengubah tongkat menjadi bunga dalam sekejap mata, seorang fantasisti dapat menipu lawannya untuk melakukan gerakan atau koreografi yang tak terduga. Di Piala Eropa ini perhatikanlah Antonio Cassano. Berbeda dengan Pirlo, sering kali umpan atau tendangan yang Cassano lakukan bukan lahir secara metodik. Seolah berontak pada aturan kapan dan bagaimana suatu umpan harus dilakukan.

Walau tak memiliki padanan kata dalam bahasa lain, fantasisti sendiri tidak dimonopoli pemain berkebangsaan Italia. Rui Costa, Zinedine Zidane, Yuri Djorkaef, atau Kaka, datang ke Seri A kemudian pulang dengan meninggalkan jejak sebagai fantasisti yang akan selalu dikenang.

Namun, dalam sejarah panjang sepakbola Inggris, kehadiran fantasisti asli Inggris sendiri dapat dihitung dengan sebelah tangan. Matt Le Tissier dan Paul Gascoigne adalah beberapa di antaranya.

Berbeda dengan Italia, peran dalam permainan sepakbola Inggris berasal dari pakem tradisional yang sulit tergantikan hingga saat ini.

Aturannya mudah: pemain bertubuh besar digunakan sebagai striker utama dan pemain tengah. Pemain dengan kecerdasan tinggi ditempatkan sebagai striker kedua. Pemain yang sulit untuk dijatuhkan melakoni peran sebagai pemain belakang, dan pemain dengan kecepatan tinggi diposisikan sebagai pemain sayap.

Pakem-pakem ini menyebabkan Inggris menghasilkan tipe-tipe pesepakbola yang sama dari generasi ke generasi. Salah satunya adalah pemain sayap.

Selain Portugal, di Eropa Inggris memang jadi negara yang rutin menghasilkan pemain sayap, baik itu pemain sayap murni (pemain berkaki kanan ditempatkan di sayap kanan, dan sebaliknya), maupun winger yang bergerak menusuk ke dalam atau lebih dikenal dengan inverted winger.

Generasi saat ini mengenal nama-nama seperti Ashley Young, James Milner, Stewart Downing, Theo Walcott, atau Adam Johnson. Sementara pada periode 90-an ada David Beckham, Ryan Giggs (dibesarkan di Liga Inggris), Steve Mcmanaman, ataupun John Barnes.

Pemain sayap ini digadang-gadang menjadi kunci kesuksesan sebuah klub yang ingin merajai Liga Inggris. Salah satu contohnya adalah apa yang dilakukan Alex Ferguson di Manchester United. Walau membuang David Beckham dari klubnya, Ferguson tak pernah gagal menghadirkan kembali serentetan pemain sayap kelas dunia di Manchester. Mulai dari Giggs, Cristiano Ronaldo, Nani, hingga kini Ashley Young berhasil ia didik. Beberapa di antaranya mampu membawa MU meraih piala demi piala di Liga Inggris.

Seperti halnya Inggris yang jarang memproduksi seorang fantasisti, sepakbola Italia pun jarang menghasilkan seorang pemain sayap. Paling banter tim-tim Italia menggunakan seconda punta (striker kedua), yang memiliki kecepatan tinggi, sebagai penyerang yang ditempatkan di sayap dalam formasi 4-3-3.

Hal ini juga diperparah dengan diadopsinya formasi 4-2-3-1 dan 4-3-1-2 oleh klub-klub serie-A dalam satu dekade terakhir. Formasi ini menitikberatkan pada peran central-midfielder sehingga para pemain sayap jarang mendapatkan panggung.

Walau kehadiran pemain sayap Inggris pada Piala Eropa ini kurang bersinar, setidaknya ada 4 gol Inggris berasal dari area sayap kanan lapangan. Di kubu Italia sendiri peran sentral Cassano dalam membuka ruang dan memberikan umpan matang pada Balotelli tak terbantahkan.

Menarik untuk diamati apakah kedua kulminasi kultur sepakbola yang berbeda ini dapat jadi titik awal rivalitas panjang antara Inggris dan Italia.

====

*Penulis adalah analis dari Pandit Football Indonesia. Akun twitter: @vetriciawizach.


( roz / a2s )

EURO 2012 : Xabi Alonso Antar Spanyol ke Semifinal

Bola.net - Sepasang gol yang dicetak Xabi Alonso di caps ke-100-nya bersama Spanyol mengirim pulang Prancis dan membawa timnya maju ke semifinal Euro 2012, Minggu (24/6).

Vicente del Bosque kembali menempatkan Fernando Torres di bangku cadangan, ia lebih memilih Cesc Fabregas yang ditempatkan sebagai 'False number 9' tidak ada striker murni di skema awalnya malam ini.

Spanyol langsung mendominasi penguasaan bola seperti biasanya, namun Pique sempat salah umpan dan nyaris dimanfaatkan Benzema, beruntung Ramos sanggup memotongnya.

Fabregas berteriak kepada wasit untuk meminta penalti ketika Clichy menabraknya di kotak terlarang, namun wasit asal Italia Nicola Rizzoli menganggap itu bukan pelanggaran.

Tembakan spekulasi dari hampir setengah lapangan coba dilepaskan oleh Xabi Alonso, namun kiper Prancis Hugo Lloris sanggup memeluk bola dengan mudahnya.

Deadlock akhirnya terpecahkan di menit 19, usai menerima sodoran Iniesta dari sisi kiri Jordi Alba melepas crossing terarah yang ditanduk masuk oleh Xabi Alonso.

Bola diarahkannya ke tiang jauh, laju si kulit bundar yang begitu deras tak sanggup dihalau oleh Lloris, La Furia Roja pun memimpin satu bola di depan.

Prancis sempat mendapatkan free kick di luar kotak penalti Spanyol, namun eksekusi Benzema hanya melayang tinggi tak karuan.

Tim Ayam Jantan terus berupaya menekan Spanyol, namun upaya mereka tak ada yang benar-benar membahayakan karena selalu bisa dihalau para bek, termasuk upaya Ribery.

Sergio Ramos mendapatkan kartu kuning usai menghentikan Benzema, tendangan bebas yang diambil Yohan Cabaye tepat mengarah ke pojok atas, Casillas dengan sigap melakukan penyelamatan dengan tepisannya.

Tiki-Taka Spanyol sempat memberi Iniesta peluang menembak dari jarak dekat, namun bek Prancis sanggup membloknya. Bola Corner pun masih melayang tinggi usai disundul Pique.

Sebelum turun minum Cabaye diganjar kartu kuning karena melakukan pelanggaran keras terhadap Busquets. Wasit meniup peluit istirahat usai 1 menit injury time diberikan untuk laga ini, untuk sementara waktu Spanyol bisa tersenyum.

Pada awal babak kedua, Prancis seolah punya semangat yang berbeda. Mereka menjadi tim yang lebih aktif memberikan ancaman.

Dominasi penguasaan bola Spanyol menurun, sementara Les Bleus terus-terusan mencecar sisi kiri pertahanan La Furia Roja. Cabaye dan Ribery begitu aktif bergerak.

Salah satu ancaman datang dari sundulan Debuchy yang menyambar bola menyilang kiriman Ribery, hanya saja tandukannya masih sedikit berada di atas mistar Casillas.

Sebuah umpan brilian sempat dilepaskan Xavi ke arah Fabregas, namun Lloris yang keluar dari areanya sigap menutup momen berbahaya tersebut.

Pada pertengahan babak kedua, kedua kubu melakukan subtitusi Prancis menarik Malouda dan Debuchy untuk digantikan Nasri dan Menez. Sementara Spanyol menarik David Silva dan Fabregas guna memberi tempat Pedro dan Torres.

Tusukan Iniesta dari sisi kiri sempat memberi peluang Torres, namun bergerak cepat Koscielny menutup ruang tembak. Tak lama kemudian ganti Ribery menusuk ke kotak penalti namun crossing rendahnya juga dipotong oleh Casillas.

Pemain pengganti terakhir Prancis di laga ini akhirnya jatuh pada Olivier Giroud, Blanc menambah striker untuk menaikkan daya gedor, Giroud menggantikan M'Vila. Tak lama kemudian Spanyol juga menarik Iniesta dan menggantinya dengan Santi Cazorla.

Keberadaan Torres di lini terdepan Spanyol belum sanggup menambahkan gol, ia malah seringkali terjebak perangkap off side para defender Prancis.

Les Bleus terus tak sanggup menembus lini belakang Spanyol, sementara di akhir menit ke-90 Spanyol malah mendapatkan hadiah penalti. Pergerakan Pedro dihadang oleh Reveillere di kotak terlarang.

Xabi Alonso maju sebagai algojo dan dengan dingin menghunjamkan bola ke pojok kiri tanpa bisa dihalau Lloris, inilah gol ke-15 Xabi Alonso di laganya yang ke-100 berbalut kostum La Roja.

Praktis hasil ini menyegel satu tempat di semifinal bagi Spanyol. Mereka akan bersua Portugal yang sudah memastikan diri terlebih dahulu dua hari sebelumnya.

Starter Kedua Tim:
Spanyol (4-3-3): Iker Casillas (kapten); Alvaro Arbeloa, Gerard Pique, Sergio Ramos, Jordi Alba; Xavi, Sergio Busquets, Xabi Alonso; David Silva (Pedro 64'), Cesc Fabregas (Torres 65'), Andres Iniesta (Cazorla 84').

Prancis (4-3-3): Hugo Lloris (kapten); Anthony Reveillere, Adil Rami, Laurent Koscielny, Gael Clichy; Yohan Cabaye, Yann M'Vila (Giroud 79'), Florent Malouda (Nasri 64'); Mathieu Debuchy (Menez 64'), Karim Benzema, Franck Ribery.

Statistik Spanyol - Prancis
Penguasaan bola: 55% - 45%
Shot (on goal): 13 (3) - 4 (1)
Corner: 7 - 3
Pelanggaran: 6 - 12
Offside: 5 - 1
Kartu kuning: 1 - 2
Kartu merah: 0 - 0
Penyelamatan: 1 - 2

Kartu kuning: Sergio Ramos (31'); Cabaye (42'), Menez (75')
Pencetak gol: Xabi Alonso (19' dan 90') (bola/lex)

EURO 2012 : Tundukkan Yunani 4-2, Jerman ke Semifinal

Novitasari Dewi Salusi - detikSport
Sabtu, 23/06/2012 03:38 WIB
Gdansk - Jerman sukses memetik kemenangan 4-2 dari Yunani di babak perempatfinal. Kemenangan ini mengantar Der Panzer melangkah ke babak semifinal.

Dalam laga perempatfinal yang dimainkan di PGE Arena, Sabtu (23/6/2012) dinihari WIB, Jerman tampil sangat dominan dengan penguasaan bola mencapai 71%.

Dominasi Jerman juga terlihat dari jumlah tembakan yang dilepaskan. Sepanjang pertandingan, Jerman melakukan 24 tembakan yang 14 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara Yunani melakukan sembilan tembakan dan lima di antaranya mengarah ke sasaran.

Jerman menutup paruh pertama dengan keunggulan 1-0 lewat gol Philipp Lahm. Yunani kemudian mampu menyamakan kedudukan di awal babak kedua lewat Georgio Samaras.

Setelah Yunani menyamakan angka, Jerman makin meningkatkan serangan. Hasilnya, tiga gol berturut-turut berhasil dicetak oleh Sami Khedira, Miroslav Klose, dan Marco Reus.

Di penghujung babak kedua, Yunani mampu memperkecil ketertinggalan lewat eksekusi penalti Dimitris Salpingidis. Hingga wasit meniup peluit panjang, skor 4-2 untuk Jerman tetap bertahan.

Kemenangan ini mengantar Jerman ke babak semifinal. Tim arahan Joachim Loew ini akan menghadapi pemenang dari laga perempatfinal lainnya antara Inggris kontra Italia.

Jalannya Pertandingan
Jerman langsung mengambil inisiatif serangan sejak awal. Pergerakan Marco Reus dari sisi kanan diakiri dengan umpan ke dalam kotak penalti. Tapi Miroslav Klose yang berdiri bebas gagal menjangkaunya dan bola dibuang oleh pemain belakang Yunani.

Semenit kemudian, Jerman berhasil membobol gawang Yunani. Andre Schuerlle menyambar bola muntah hasil sepakan Sami Khedira. Namun hakim garis lebih dulu mengangkat bendera karena Klose terjebak offside.

Yunani melakukan serangan balik. Grigoris Markos mencoba melepaskan tembakan. Tapi tendangannya masih terlalu lemah dan Manuel Neuer tak kesulitan untuk mengamankan bola.

Jerman kembali mendapat peluang bagus di menit ke-11. Reus meneruskan umpan Khedira dengan sebuah tembakan. Namun bola masih belum menemui sasaran.

Oezil! Sepakannya menuntaskan kerja sama yang rapi antara Reus dan Klose masih mampu ditepis oleh Sifakis dan bola kemudian dihalau keluar oleh pemain belakang Yunani.

Sifakis kembali menyelamatkan gawang Yunani. Kali ini tembakan Reus berhasil ia tepis dan menghasilkan sepak pojok untuk Jerman.

Yunani mencoba membangun serangan. Sotiris Ninis yang bergerak dari sisi kanan melepaskan tembakan ke arah gawang. Tapi Neuer masih bisa menghalaunya.

Jerman mendapat peluang bagus di menit ke-32. Khedira melepaskan tendangan dari luar kotak penalti tapi masih mampu diblok oleh Sifakis.

Gol! Tembakan melengkung Philipp Lahm dari luar kotak penalti tak mampu dijangkau oleh Sifakis. Jerman 1 Yunani 0.

Unggul 1-0 tak membuat Jerman mengendurkan serangan. Kali ini percobaan Schuerrle jelang akhir babak pertama hanya mengenai sisi luar jaring gawang Yunani.

Memasuki babak kedua, Jerman masih memegang kendali serangan. Namun Yunani justru mampu mencuri gol lewat sebuah serangan balik di menit ke-55.

Salpingidis yang membawa bola dari sisi kanan kemudian melepaskan umpan ke dalam kotak penalti. Samaras yang ada di depan gawang mampu menaklukkan Neuer untuk menceploskan bola ke dalam gawang.

Jerman tak butuh waktu lama untuk kembali unggul. Enam menit setelah Yunani menyamakan kedudukan, Khedira mencetak gol lewat sebuah sepakan voli yang keras dari dalam kotak penalti setelah menerima umpan dari Jerome Boateng.

Jerman menambah keunggulannya lima menit kemudian. Sundulan Klose memanfaatkan sepak pojok Oezil mengubah skor menjadi 3-1 untuk keunggulan Jerman.

Gol! Jerman makin menjauh. Bola muntah hasil sepakan Klose yang mampu ditepis oleh Sifakis kemudian disambar oleh Reus. Jerman 4 Yunani 1.

Sudah unggul 4-1, Jerman mulai mengendurkan serangan. Yunani kemudian mencoba menyerang. Tapi percobaan Fotakis dari luar kotak penalti masih mengarah tepat ke pelukan Neuer.

Yunani memperkecil ketertinggalan di menit ke-89 lewat eksekusi penalti Salpingidis. Wasit menunjuk titik putih usai Boateng melakukan handsball di kotak penalti. Salpingidis yang maju menjadi algojo sukses menaklukkan Neuer.

Susunan Pemain:
Jerman: Neuer; Boateng, Hummels, Badstuber, Lahm; Khedira, Schweinsteiger; Reus (Goetze 79'), Oezil, Schuerrle (Mueller 67'); Klose (Gomez 79')

Yunani: Sifakis; Torosidis, Sokratis, Papadopoulos, Tzavellas (Fotakis 46'); Makos (Liberopoulos 71'), Maniatis, Katsouranis, Ninis (Gekas 46'); Salpingidis, Samaras.
( mfi / mfi )

EURO 2012 : Gallagher: Ironis Jika Gerrard Dibandingkan Lampard

Gallagher: Ironis Jika Gerrard Dibandingkan LampardBola.net - Noah Gallagher mengagumi Steven Gerrard. Ia memberikan sejumlah pujian.

Musisi rock Inggris tersebut kagum dengan penampilan sang kapten The Three Lions. Ia sangat terkesan ketika Gerrard tampil menawan dalam pertandingan antara Inggris melawan Ukraina. Gallagher sendiri ingin agar publik berhenti membandingkannya dengan Frank Lampard.

"Itu merupakan penampilan terbaik yang pernah saya lihat darinya saat bermain membela Inggris," ujar Gallagher.

"Bukankah sungguh ironis jika kita terus membandingkannya dengan Lampard? Cukup sudah."

"Pertandingan itu menunjukkan bahwa dia pemain utama. Dia bermain seperti dialah sang pemain utama."

"Dia telah memiliki peranan dalam semua gol Inggris sejauh ini. Dia brilian, permainannya terarah, mengambil tendangan bebas dan menjalankan alur permainan." (ds/Rev)

EURO 2012 : Gerrard: Inggris Punya Banyak Orang Fantastis

Gerrard: Inggris Punya Banyak Orang FantastisBola.net - Steven Gerrard menjadi kapten yang hebat bagi tim Inggris. Meski begitu ia tetap merasa rendah hati.

Gelandang Inggris tersebut disebut sebagai pemain yang berperan penting dalam kemenangan The Three Lions atas Ukraina. Gerrard sendiri menganggap bahwa itu adalah hasil kerjasama tim.

Kapten Inggris tersebut juga memberikan pujian terhadap John Terry. Ban kapten Terry terpaksa dilepas oleh FA karena kasus rasismenya namun Gerrard menganggap bahwa rekannya tersebut tetaplah bagian penting dari perjalanan Inggris.

"Ini bukan hanya mengenai satu kapten di dalam skuad Inggris," ujar pemain yang juga menjadi kapten Liverpool tersebut.

"Kami memiliki banyak pemimpin dan orang-orang yang fantastis di sini dan alasan kami dapat bermain baik adalah karena semua bekerja pada arah yang tepat dan dipimpin oleh sebuah panutan."

"John telah menjadi bagian yang besar dalam hal itu. Penampilannya telah luar biasa dan jelas kami membutuhkannya lagi."
 (dai/Rev)

Jumat, 22 Juni 2012

Skrtel Diminati City, Liverpool Siaga Satu

Skrtel Diminati City, Liverpool Siaga Satu 
Bola.net - Liverpool harus mulai waspada menyusul kabar bahwa bek andalan mereka, Martin Skrtel diminati Manchester City.

City merupakan salah satu peminat serius bek asal Slovakia tersebut. Dan kabar bahwa pembicaraan kontrak baru Skrtel belum menemui titik terang semakin menguatkan minat mereka.

Pemain berusia 27 tahun itu adalah Pemain Terbaik Liverpool musim kemarin, dan ia masih memiliki dua tahun tersisa dalam kontraknya. The Reds ingin mengikatnya dengan kontrak lebih panjang, namun sejauh ini Skrtel belum menunjukkan tanda-tanda sepakat.

Manajer City, Roberto Mancini sejatinya memburu Thiago Silva. Namun harga mahal bek AC Milan itu membuatnya mengalihkan sasaran pada Skrtel yang diyakini berharga tak sampai separuh Silva.

Dan dengan kondisi keuangan City, bukan hal sulit untuk mereka memancing Skrtel dengan kenaikan gaji dari saat ini sebesar 60.000 poundsterling per pekan di Anfield.

Agen Skrtel, Karol Cstonto menegaskan jika mereka harus bertemu manajer Liverpool, Brendan Rodgers sepulang kliennya dari bulan madu,  sebelum memutuskan komitmennya di Anfield. (sun/row)

EURO 2012 : Ronaldo Terbangkan Portugal Ke Semifinal

 Bola.net - Gol tunggal Ronaldo taklukkan Republik Ceko dan bawa Portugal ke semifinal Euro 2012.

Piala Eropa Polandia-Ukraina memasuki babak baru, perempat final. Duel pertama delapan besar adalah juara Grup A Ceko kontra runner-up Grup B Portugal, Jumat (22/6), di National Stadium, Warsawa.

Tanpa Tomas Rosicky, pengatur serangan andalannya yang belum pulih 100 persen dari cedera tendon Achilles kala melawan Yunani, pelatih Ceko Michal Bilek menerapkan formasi 4-2-3-1 dengan Milan Baros sebagai ujung tombak utama.

Di kubu Portugal, Paulo Bento menurunkan starting eleven yang sama dengan ketika menekuk Belanda 2-1 pada matchday terakhir penyisihan Grup B, termasuk trisula Nani, Helder Postiga dan Cristiano Ronaldo.

Total, ada 11 pemain dari kedua tim yang sudah mengantongi kartu kuning dan terancam absen di semifinal karena akumulasi.

Di kubu Ceko, ada David Limbersky, Jaroslav Plasil, Tomas Pekhart, Tomas Rosicky, Petr Jiracek dan Daniel Kolar.

Di kubu Portugal, ada Fabio Coentrao, Helder Postiga, Cristiano Ronaldo, Joao Pereira serta Raul Meireles.

Ceko, yang menyandang status juara grup, justru tidak diunggulkan di laga ini. Sebaliknya, justru Portugal yang lebih dijagokan untuk maju ke semifinal. Penyebabnya, tentu saja keberadaan Ronaldo dan absennya Rosicky.

Kapten Portugal itu tengah on fire. Di laga terakhir, melawan Belanda, dia tampil hebat dan mencetak gol penyama kedudukan serta penentu kemenangan 2-1 timnya setelah sempat melempem di dua laga awal.

Portugal mengawali laga dengan penuh percaya diri begitu wasit Howard Webb asal Inggris meniup peluit tanda kickoff.

Tumpukan kartu sepertinya membuat kedua kubu berhati-hati. Hal itu, ditambah dengan minimnya kreativitas, membuat babak pertama kurang 'hidup'.

Absennya Rosicky plus hanya mengandalkan Baros di depan, Ceko pun memanfaatkan lebar lapangan dan crossing ke dalam area untuk menciptakan kesempatan.

Portugal juga sama, mengandalkan kecepatan kedua penyerang sayapnya, Nani dan Ronaldo. Tapi, kemampuan kedua pemain itu untuk menusuk ke kotak penalti membuat serangan Portugal lebih bervariasi.

Portugal mendapatkan peluang terbaik pertamanya pada menit 45. Ronaldo menerima umpan panjang Meireles dengan sempurna di area penalti Ceko. Dia mengontrol dengan dada, satu sentuhan mengecoh Kadlec, menembak ke gawang, dan bola melewati tangkapan Cech, tapi masih membentur tiang.

Tanpa gol di babak pertama, tempo pun meningkat di babak kedua. Portugal, yang sebelumnya cukup mendominasi permainan, semakin gencar melancarkan serangan ke lini pertahanan Ceko.

Petr Cech menjadi pemain paling sibuk di kubu Ceko. Berulang kali, kiper Chelsea itu sampai jatuh bangun untuk mengamankan gawangnya dari serbuan Ronaldo dan kawan-kawan.

Setengah jam babak kedua berjalan, Cech setidaknya sudah melakukan dua buah penyelamatan gemilang untuk menghindarkan gawangnya dari kebobolan, yaitu ketika menepis tendangan jarak jauh Nani dan Moutinho. Gawang Cech juga sempat terhindar dari bahaya ketika tendangan bebas Ronaldo hanya menghantam tiang.

Pada menit 65, Portugal sebenarnya berhasil mengoyak gawang Cech lewat sundulan jarak dekat Almeida. Akan tetapi, pemain yang menggantikan Postiga (cedera hamstring) sebelum jeda itu sudah berada dalam posisi offside.

Semakin mendekati akhir laga, Ceko semakin tertekan oleh Portugal. Lini belakang mereka yang cukup disiplin di babak pertama seolah berganti wajah. Sayatan-sayatan kedua sayap serta bek sayap dan tusukan-tusukan langsung ke jantung pertahanan yang dilancarkan oleh Portugal ternyata sanggup membuat membuat pemain belakang Ceko berantakan. Sepertinya, gol untuk Portugal tinggal menunggu waktu saja.

Dan, ternyata benar. Pada menit 79, gawang Cech bergetar. Moutinho berakselerasi sambil membawa bola ke sisi kanan kotak penalti Ceko, lalu melepaskan crossing ke depan gawang. Ronaldo, yang berkali-kali merepotkan barisan pertahanan Ceko dan sudah dua kali peluangnya digagalkan tiang gawang, melesat dari belakang Selassie dan menyambutnya dengan sebuah sundulan tajam. Cech takluk, pertahanan Ceko runtuh, dan Portugal unggul 1-0.

Setelah gol itu, Portugal menurunkan tempo, mengutamakan penguasaan bola, dan berhasil mempertahankan keunggulannya hingga peluit panjang dibunyikan.

Ronaldo, yang melepaskan total 8 shot (1 on goal) dan mencetak gol kemenangan Portugal, terpilih sebagai man of the match.

Statistik Ceko - Portugal
Penguasaan bola: 43% - 57%
Shot (on goal): 2 (0) - 20 (5)
Corner: 6 - 11
Pelanggaran: 12 - 7
Offside: 1 - 3
Kartu kuning: 1 - 2
Kartu merah: 0 - 0
Penyelamatan: 4 - 0

Susunan pemain Ceko (4-2-3-1): Cech; Gebre Selassie, Kadlec, Sivok, Limbersky; Plasil, Pilar; Hubschman (Pekhart 86'), Jiracek, Darida (Rezek 61'); Baros.
Cadangan: Lastuvka, Drobny, Suchy, Hubnik, Rajtoral, Rezek, Rosicky, Petrzela, Kolar, Necid, Pekhart, Lafata.

Susunan pemain Portugal (4-1-2-3): Rui Patricio; Alves, Pepe, Coentrao, Pereira; Veloso; Moutinho, Meireles (Rolando 88'); Nani (Custodio 84'), Ronaldo, Postiga.
Cadangan: Eduardo, Beto, Costa, Rolando, Lopes, Custodio, Quaresma, Micael, Viana, Almeida, Oliveira, Varela.

Pencetak gol:
0-1 (79') Ronaldo.

Kartu kuning: Nani (26'), Veloso (27'), Limbersky (90').

Pada partai semifinal di Donbass Arena, Donetsk, 27 Juni mendatang, Portugal akan menghadapi pemenang duel Spanyol vs Prancis. (bola/gia)
 
22-06-2012 03:51


Follow twitter @bolanet dan gabung komunitas bola.net di facebook.
Akses Bola.net melalui http://m.bola.net pada browser ponsel Anda.

Kamis, 21 Juni 2012

Rodgers Akan Bawa Tiki-Taka ke Liverpool

Brendan Rodgers mengaku sudah menyiapkan strategi untuk tim terbarunya, Liverpool. Ia mengatakan bakal menerapkan tiki-taka, strategi permainan yang kerap digunakan Barcelona. Saat menukangi Swansea dari 2010 hingga 2012, Rodgers memang sering menerapkan permainan tiki-taka. Umpan-umpan pendek dan serangan antraktif terbukti ampuh membawa The Swans finis di urutan 11 klasemen Premier League.

Berkaca pada hal tersebut, Rodgers berencana menerapkan strategi yang sama pada The Reds. "Itulah tipe permainan kami. Kami akan memainkan sepak bola atraktif, menyerang, dan penuh imajinasi," ujar manajer berusia 39 tahun itu seperti dikutip The Sun.

"Saya kira tiki-taka datang dari Barcelona dengan versi Spanyol. Mungkin juga datang dari Swansea. Tidak masalah dari mana asalnya, yang pasti para suporter dan semua tim ingin menang," imbuhnya.

Rodgers resmi ditunjuk sebagai manajer Liverpool pada 1 Juni lalu. Ia menggantikan manajer sebelumnya, Kenny Dalglish, yang dipecat oleh manajemen tim. Mantan pemain Reading itu telah mencicipi pengalaman melatih di Watford, Reading, dan terakhir Swansea.

 Ade Jayadireja. bolanews.com Rabu, 20/06/2012 16:04:51

Liverpool Bersaing Dapatkan Krasic

Liverpool Bersaing Dapatkan KrasicBola.net - Liverpool dikabarkan tengah mengincar pemain sayap asal Juventus, Milos Krasic.

Klub yang bermarkas di Anfield itu akan bersaing dengan Manchester United dan Tottenham untuk mendapatkan tanda tangan pemain timnas Serbia. Krasic sendiri diperkirakan tidak akan mengisi skuad utama anak asuhan Antonio Conte musim depan.

Musim lalu, Krasic tidak berhasil mendapatkan hati sang pelatih. Juventus memang menjadi kampiun namun Krasic sendiri hanya bermain sebanyak tujuh kali.

Krasic menarik perhatian pelatih baru The Reds, Brendan Rodgers. Menurutnya, dia akan menjadi pemain tambahan yang bagus untuk mengisi skuad musim depan.

Sebenarnya sejak Januari lalu, mantan pemain CSKA Moskow ini menginginkan bermain di Liga Premier. Namun saat itu Bianconeri hanya memberi status pinjaman bagi klub yang ingin merekrutnya.

Krasic didatangkan Juventus dari CSKA tahun 2010 lalu dengan bandrol 15 juta euro. Musim pertamanya bermain di Turin, dia membuktikan pada Si Nyonya Tua bahwa dia memang layak dihargai dengan nilai tersebut.  (sn/ctr)


Liverpool Bersaing Dapatkan Krasic

14-06-2012 21:35

Liverpool Tetapkan Batas Waktu Untuk Sigurdsson

Liverpool Tetapkan Batas Waktu Untuk SigurdssonBola.net - Liverpool memiliki waktu sampai akhir bulan untuk menyelesaikan kesepakatan dengan gelandang berbakat Islandia, Gylfi Sigurdsson.

Pemain 22 tahun itu terkesan dengan atmosfer pertandingan Premier League setelah sempat dipinjamkan ke Swansea City musim lalu.

The Reds akan membayar sekitar 8,5 juta Poundsterling untuk membawa pemain tersebut ke Inggris. Meskipun Swansea memberikan diskon sebagai bagian dari pinjaman awalnya.

Hoffenheim tidak memberikan waktu yang lama untuk bernegosiasi. Ini diperkuat dengan pernyataan Sigurdsson yang menyatakan jika batas telah diberikan sampai akhir bulan untuk menyelesaikannya.

"Gylfi tidak akan dengan TSG 1899 Hoffenheim untuk memulai pra musim."

"Klub ingin pemain berusia 22 tahun itu untuk melanjutkan dan mengamankan masa depannya di Premier League."

Pelatih Hoffenheim yang juga mantan defender Liverpool, Markus Babbel, mengatakan bahwa itu terbaik untuk semua pihak jika pemain memiliki waktu untuk menentukan kepindahannya.

"Gylfi ingin tinggal di Inggris dan dia sedang bernegosiasi di sana. Ini tidak masuk akal bagi kedua belah pihak untuk kembali ke Hoffenheim, mungkin hanya untuk beberapa hari," ujar Babbel.

Sigurdsson akan menjadi pemain pertama yang bergabung dengan Liverpool jika tawaran ini disetujui. (gmf/fji)

Rodgers: Sukses Lebih Penting Dari Main Cantik

Rodgers: Sukses Lebih Penting Dari Main CantikBola.net - Manajer baru Liverpool, Brendan Rodgers menegaskan jika sukses akan lebih penting untuknya ketimbang gaya bermain yang apik.

Pria asal Irlandia Utara itu mendapat banyak pujian saat menerapkan gaya main brilian ala Spanyol di Swansea. Dia diperkirakan bakal menerapkan gaya yang sama di Anfield, namun Rodgers lebih memilih hasil positif untuk The Reds.

"Cara yang ingin saya mainkan di sini adalah cara Liverpool. Sejarah dan tradisi klub ini selalu tentang sepak bola ofensif, menyerang - namun selalu dengan disiplin," ucapnya.

"Permainan kami akan berdasar pada apa itu Liverpool, yakni kontrol, dominasi permainan dengan menguasai bola, bekerja sangat keras ketika Anda tak menguasai bola dan menjaga permainan sesederhana mungkin."

"Tentu saya akan membawa filosofi tertentu yang lekat pada saya namun prinsip permainan Anda didasarkan seputar pemain. Bagi saya hal terbaik dalam laga adalah memainkan sepak bola ketimbang mencetak gol, dan itu akan jadi ide serta pondasi yang kami garap," sambungnya.

"Namun jelas kami akan bermain untuk menang. Kita ada dalam bisnis kemenangan dan semoga kami bisa tampil menghibur sepanjang jalan ke sana." (sun/row)

Agger Siap Dengan Kontrak Baru

Agger Siap Dengan Kontrak BaruBola.net - Defender Liverpool asal Denmark Daniel Agger mengatakan bahwa ia terbuka untuk penawaran kontrak baru di Anfield.

Pemain yang juga berlaga di Euro 2012 bersama Tim Dinamit tersebut sebenarnya masih memiliki durasi kontrak hingga 2014. Namun ia akan membuka kesempatan untuk kesepakatan baru.

"Ini sudah bukan rahasia, bahwa saya bahagia tinggal di Liverpool. Jika tidak, saya tidak akan berada di sini selama enam tahun belakangan," ujar eks pemain Brondby tersebut.

"Saya tidak mendiskusikan kontrak baru, namun jika mereka datang dengan penawaran, tentu saya akan duduk dan berbicara dengan mereka."

"Ini bukan sesuatu yang mendesak, saya masih punya kontrak hingga 2014. Namun jika mereka bertanya, saya akan mendengarkannya."

Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk segera bertemu dengan manajer baru The Reds Brendan Rodgers, setelah musim lalu sang manajer tampil mengesankan bersama Swansea City.

"Saya ingin segera bertemu pelatih baru. Saya sudah lihat apa yang dilakukannya di Swansea dan itu sangat mengesankan." (sky/atg)

Aquilani Bertahan di Anfield

Aquilani Bertahan di Anfield 
Bola.net - Alberto Aquilani siap bergabung dengan Liverpool saat pemusatan latihan dimulai pekan depan.

Gelandang The Reds itu baru saja menyelesaikan masa pinjamnya di AC Milan.

Beberapa hari lalu, dia dikabarkan akan segera mengakhiri kontraknya bersama Liverpool dan cabut dari Anfield dengan status free transfer. Tapi, kabar tersebut dibantah oleh sang agen.

"Hampir dipastikan, dia tidak akan mengakhiri kontraknya bersama Liverpool," kata Franco Zavaglia.

"Dia akan bergabung bersama tim untuk mengikuti latihan pramusim. Saat ini, belum ada klub yang berminat untuk merekrutnya." (pre/ctr)





EURO 2012 : Agger: Inggris Tak Harus Gentar Sua Jerman

Agger: Inggris Tak Harus Gentar Sua JermanBola.net - Daniel Agger mendorong Inggris untuk mengenyahkan rasa takut menghadapi Jerman andai mereka dipertemukan di semifinal Euro 2012.

Bek tengah Denmark itu harus angkat kaki lebih dulu dari turnamen setelah negaranya dibekuk Der Panzer 1-2 di laga terakhir grup akhir pekan kemarin.

Dan ia yakin skuad Joachim Loew bukannya tak bisa dikalahkan meski sudah mencatat 14 kemenangan beruntun di laga kompetitif.

"Jerman adalah tim terbaik di grup kami ketika mereka menguasai bola, tetapi kami merasa punya peluang menghadapi pemain bertahan mereka," ungkap bek Liverpool berusia 27 tahun itu.

"Lini depan mereka tak bertahan di satu posisi saja, mereka secara konstan berganti sisi dan berlari ke posisi yang baru. Tapi saya bermain melawan penyerang dengan kualitas seperti itu setiap pekan di Liga Premier, dan begitu juga para pemain timnas Inggris."

Inggris akan meladeni Italia di babak perempat final, sementara Jerman akan menghadapi tantangan Yunani. (sun/row)

EURO 2012 : Steven Gerrard, Man of the Match Inggris vs Ukraina


Bola.net - Dari lima gol Inggris di Grup D Euro 2012, tiga di antaranya adalah rancangan kapten mereka, Steven Gerrard.

Ketika Inggris menaklukkan Ukraina 1-0 pada matchday pamungkas, Rabu (20/6), Gerrard melepaskan 8 crossing dan melancarkan 6 tekel. Tidak ada pemain lain di atasnya untuk dua kategori tersebut.

Tapi, kehebatan Gerrard bukan cuma di statistik. Dia menunjukkan permainan luar biasa di atas lapangan. Tendangan bebasnya yang brilian bahkan nyaris membuat Wayne Rooney membawa Inggris memimpin di babak pertama. Setiap dia menguasai bola, tempo permainan pun berada di bawah kendalinya.

'Panggung pertunjukan' Gerrard berikutnya adalah perempat final melawan Italia(vimeo/gia)

EURO 2012 : Kalah, Prancis Tantang Spanyol

Review: Kalah, Prancis Tantang SpanyolBola.net - Prancis yang paling berpeluang lolos sebagai juara Grup D menghadapi Swedia yang sudah dipastikan tersingkir di matchday terakhir. Laga ini digelar di NSK Olimpijs'kyj, Kiev pada Rabu (20/06).

Swedia bermain dengan ngotot layaknya tim yang masih punya kesempatan lolos. Dari awal sudah terlihat bahwa Swedia tidak akan membuat laga ini mudah untuk Prancis.

Terbukti, pemain Prancis dibuat frustasi dengan pertahanan solid Swedia. Prancis juga wajib waspada karena Swedia menunjukkan bahwa pertahanan Prancis masih perlu banyak berbenah jika ingin melewati hadangan Spanyol di babak perempat final.

Prancis memang lebih menguasai ball possession, Tapi Swedia justru yang mendapat peluang emas pertama. Memanfaatkan kesalahan lini belakang Prancis, Ola Toivonen berhasil melewati semua pemain lawan, termasuk kiper Hugo Lloris.

Sayang bagi Swedia, tendangan Toivonen dari sudut sempit hanya membentur tiang gawang dan memantul keluar.

Prancis yang terus mendominasi pertandingan terus mencecar pertahanan Swedia dari waktu ke waktu. Namun lini belakan Swedia yang solid serta penyelesaian akhir yang tak sempurna membuat peluang Les Bleus selalu gagal.

Babak pertama diakhiri tanpa gol.

Permainan Prancis semakin meragukan di awal babak kedua. Tidak adanya sosok pengatur serangan mumpuni membuat serangan Prancis tak tertata dengan rapi.

Sebaliknya, Swedia yang mengancam lewat serangan balik malah bisa mencetak gol di menit 54 lewat tendangan Zlatan Ibrahimovic. Menerima umpan dari Larsson, Ibra melepaskan tendangan terbang yang memperdaya Lloris.

Prancis seperti tersentak dengan gol Swedia itu. Les Bleus mulai menggedor gawang Swedia. Isaksson harus bekerja keras mengamankan gawangnya dari tendangan jarak jauh yang kerap dilepaskan oleh pemain-pemain Prancis.

Laurent Blanc juga terlihat ingin mempertajam penampilan timnya dengan memasukkan beberapa pemain bertipe menyerang. Namun lini depan prancis tetap tumpul.

Prancis justru semakin terpuruk ketika di injury time, Sebastian Larsson mampu menggandakan keunggulan Swedia. Memanfaatkan bola pantul hasil tendangan Holmen, Larsson berhasil melepaskan tembakan keras yang bersarang di gawang Prancis.

Meski kalah, Prancis tetap lolos ke perempat final karena di laga lain, Ukraina tumbang dari Inggris. Prancis yang menjadi runner up akan menghadapi juara bertahan Spanyol di perempat final. Inggris yang jadi juara grup akan bersua Italia di putaran selanjutnya.

Sementara itu, Swedia bisa pulang dengan kepala tegak dari Euro 2012 kali ini. Hasil ini akan menjadi awal yang baik bagi perjalanan Swedia di kualifikasi Piala Dunia 2014.

Susunan Pemain Swedia: Isaksson, Mellberg, Granqvist, M Olsson, J Olsson, Larsson, Svensson (Holmen 78'), Källström, Bajrami (Wilhelmson 46'), Ibrahimović, Toivonen (Wernbloom 78').

Susunan pemain Prancis: Lloris, Debuchy, Rami, Mexès, Clichy, Ribéry, Nasri (Menez 77'), M'Vila (Giroud 83'), Diarra, Ben Arfa (Malouda 59'), Benzema.

Statistik Swedia - Prancis
Penguasaan bola: 44% - 56%
Shot (on goal): 12 (6) - 24 (4)
Corner: 2 - 8
Pelanggaran: 17 - 14
Offside: 6 - 1
Kartu kuning: 2 - 1
Kartu merah: 0 - 0
Penyelamatan: 4 - 4

Pencetak gol: Ibrahimovic (54'), Larsson (90).

Kartu kuning: Mexes (68'), Svensson (70'), Holmen (81')  (bola/hsw)

HIGHLIGHTS - Euro 2012 Swedia 2 - Prancis 0 
Dilihat sebanyak 18.829 kali
Follow twitter @bolanet dan gabung komunitas bola.net di facebook.
Akses Bola.net melalui http://m.bola.net pada browser ponsel Anda.

EURO 2012 : Inggris Tantang Italia di Perempat Final

Bola.net - Comeback goal Rooney dan ghost goal Ukraina iringi langkah Inggris menuju laga kontra Italia.

Inggris melakoni bentrokan kontra Ukraina pada matchday terakhir Grup D di Donbass Arena, Donetsk, Rabu (20/6), dengan taruhan satu tiket ke babak delapan besar Euro 2012.

Di tempat lain pada saat yang bersamaan, Prancis menghadapi tim yang sudah pasti tersingkir, Swedia.

Baik Prancis (peringkat 1, 4 poin), Inggris (peringkat 2, 4 poin), maupun Ukraina (peringkat 3, 3 poin), sama-sama berpeluang ke perempat final dengan status sebagai juara Grup D.

Pemenang Grup D ini akan menghadapi Italia di perempat final, sedangkan status runner-up akan membawa tim yang bersangkutan ke hadapan sang juara bertahan, La Furia Roja, Spanyol.

Selain itu, satu dari mereka akan dipastikan menemani Swedia mengakhiri perjalanannya di Polandia-Ukraina.

Inggris kembali diperkuat Rooney, Ukraina minus Sheva.

Dua perbedaan mencolok itulah yang mewarnai duel Three Lions dan sang co-host dalam laga yang dipimpin oleh wasit Viktor Kassai asal Hungaria ini.

Wayne Rooney kembali ke line-up Inggris setelah absen di dua laga pembuka akibat skorsing. Dia menggantikan Andy Carroll untuk berduet dengan Danny Welbeck di lini depan.

Satu-satunya kejutan dari Roy Hodgson adalah kembali mencadangkan Theo Walcott, yang menjadi inspirasi comeback win Inggris saat melawan Swedia. Sang manajer lebih memilih James Milner dan Ashley Young sebagai starter.

Andriy Shevchenko bisa dibilang sebagai kehilangan terbesar Ukraina di laga ini. Kapten sekaligus bomber yang mencetak dua gol saat timnya menaklukkan Swedia 2-1 di matchday pertama itu harus duduk di bench akibat cedera lutut. Ini pertama kalinya bagi Ukraina mengawali laga tanpa Sheva.

Sepanjang babak pertama, Inggris yang lebih diunggulkan justru tertekan oleh Ukraina. Three Lions kalah dalam hal persentase penguasaan bola maupun jumlah peluang yang diciptakan.

Meski kembali diperkuat oleh mesin gol andalannya, Rooney, Inggris justru tak berhasil melepaskan satu pun tendangan tepat sasaran ke gawang Ukraina di 45 menit pertama.

Sebaliknya, dengan dukungan penuh publik Donetsk, Ukraina menekan habis lini pertahanan Inggris. Mereka melepaskan sembilan tendangan ke arah gawang Joe Hart, walaupun hanya satu yang on goal.

Skor 0-0 bertahan hingga jeda. Dipadu dengan skor yang sama di partai Swedia-Prancis, Three Lions masuk ke ruang ganti sebagai runner-up sementara grup.

Melihat gencarnya serangan Ukraina di babak pertama, Inggris wajib waspada. Salah-salah, mereka yang terlempar.

Sadar akan kondisi gawat itu, Inggris pun langsung menekan begitu peluit kickoff babak kedua dibunyikan. Dan, hasilnya instan!

Tiga menit babak kedua berjalan, Steven Gerrard menguasai bola untuk Inggris di sayap kanan. Sang kapten dengan lihai melewati seorang pemain Ukraina, lalu melepaskan crossing rendah. Kiper Piatov melakukan blunder, dia gagal menahan crossing itu dan bola meluncur dengan liar ke depan gawang. Sial bagi Ukraina, di sana sudah berdiri nomor 10 Inggris. Ya, Rooney yang tak terkawal lalu mendorong bola ke dalam gawang dan mengubah skor jadi 1-0.

Inggris nyaman, Ukraina tertekan. Tuan rumah pun butuh dua gol untuk membalikkan keadaan dan merebut tiket ke delapan besar.

Ukraina langsung merespons. Dan, pada menit 62, terciptalah kontroversi yang biasa kita kenal dengan nama ghost goal alias 'gol hantu' itu.

Berawal dari sebuah serangan balik cepat, Devic menembak ke arah gawang dari luar kotak penalti Inggris. Hart yang menerjang tidak bisa menahannya dengan sempurna dan bola melayang ke arah gawang. John Terry memburu bola itu dan berhasil menghalaunya, tapi ketika sudah melewati gawang. Para pemain Ukraina terhenyak, mereka protes, karena wasit tidak menganggapnya gol.

Tayangan ulang menunjukkan bola sudah sempurna melewati garis, tapi hakim garis maupun asisten wasit yang berada di dekat gawang mengatakan berbeda.

Para fans Ukraina pun berhak kecewa, sama seperti para fans Inggris dua tahun lalu ketika 'gol penyama kedudukan' Lampard saat melawan Jerman tidak disahkan, padahal bola sudah melewati garis gawang.

Setelah 'gol hantu' itu, pertandingan memanas. Ukraina bahkan memasukkan Shevchenko untuk menambah daya gedornya. Sementara itu, Inggris memasukkan Walcott dan Carroll untuk menggantikan Milner serta Welbeck.

Ukraina yang ngotot mencari dua gol dan Inggris yang berusaha mengamankan keadaan sama-sama melakukan serangan demi serangan di sisa laga, tapi tak ada gol lagi yang tercipta hingga wasit meniupkan peluit panjang.

Hasil ini, dipadukan dengan kekalahan 0-2 Prancis dari Swedia, membuat Inggris menjuarai Grup D dengan 7 poin, Prancis sebagai runner-up dengan 4 poin, sementara Ukraina menyusul Swedia masuk kotak.

Statistik Inggris - Ukraina
Penguasaan bola: 42% - 58%
Shot (on goal): 10 (3) - 16 (3)
Corner: 6 - 10
Pelanggaran: 13 - 12
Offside: 0 - 0
Kartu kuning: 2 - 3
Kartu merah: 0 - 0
Penyelamatan: 3 - 2

Susunan pemain Inggris (4-4-1-1): Hart, Johnson, Cole, Terry, Lescott, Gerrard (c), Young, Milner (Walcott 69'), Parker, Rooney (Chamberlain 87'), Welbeck (Carroll 82').
Cadangan: Green, Butland, Kelly, Baines, Jones, Jagielka, Walcott, Henderson, Downing, Oxlade-Chamberlain, Carroll, Defoe.

Susunan pemain Ukraina (4-1-2-1-2): Piatov, Selin, Khacheridi, Rakitskiy, Tymoshchuk (c), Garmash (Nazarenko 78'), Gusev, Yarmolenko, Konoplyanka, Milevskiy (Butko 77'), Devic (Shevchenko 70').
Cadangan: Koval, Goryainov, Kucher, Shevchuk, Mikhalik, Butko, Aliyev, Rotan, Nazarenko, Shevchenko, Voronin, Seleznyov.

Pencetak gol:
1-0 (48') Rooney

Kartu kuning: Tymoschuk (63'), Gerrard (73'), Rakitskiy (74'), Cole (78'), Shevchenko (86').

Penyisihan grup telah selesai. Babak berikutnya adalah perempat final. Inggris vs Italia dan Spanyol vs Prancis melengkapi partai Republik Ceko vs Portugal serta Jerman vs Yunani di delapan besar. (bola/gia)

HIGHLIGHTS - Euro 2012 Inggris 1 - Ukraina 0 
Dilihat sebanyak 24.893 kali
Follow twitter @bolanet dan gabung komunitas bola.net di facebook.
Akses Bola.net melalui http://m.bola.net pada browser ponsel Anda.

Selasa, 19 Juni 2012

EURO 2012 : Beckham: Gerrard Gelandang Terhebat Dunia

Bola.net - Mantan kapten Inggris, David Beckham mendukung Roy Hodgson untuk menyukseskan tim Inggris di gelaran Euro 2012.

Beckham, salah satu pemain Inggris yang telah mengoleksi 117 caps pertandingan Internasional, percaya jika negaranya bisa menimbulkan ancaman di Polandia dan Ukraina.

The Three Lions hanya butuh hasil seri untuk melaju ke perempat final pada pertandingan ketiganya melawan Ukraina pada Selasa besok.

"Melihat akan siapa yang telah meninggalkan kompetisi ini, jika kita bisa mendapatkan hasil yang baik saat melawan Ukraina, saya tak melihat mengapa kita tidak bisa melewati semuanya," ujar Beckham.

"Ini sangat menarik karena melihat Inggris seperti ini, dengan banyak pemain bagus di dalamnya."

Beckham sangat berharap pada Steven Gerrard yang menjadi kapten saat dua pertandingan sebelumnya melawan Prancis dan Swedia.

"Saya selalu berkata bahwa dia adalah pemain tengah terhebat di dunia bagi saya. Saya sangat bangga bisa melihatnya sebagai kapten."  (gl/fji)

EURO 2012 : Data dan Fakta: Inggris Versus Ukraina

Bola.net - Inggris dan Ukraina masing-masing butuh kemenangan saat keduanya bertemu di laga terakhir penyisihan Grup D. Berikut data dan fakta laga krusial di Grup D ini.

DATA DAN FAKTA PERTANDINGAN :
  • Inggris sudah dua kali bertemu dengan Ukraina di kualifikasi Piala Dunia 2006, dan kedua tim saling berbagi kemenangan.
  • Inggris dan Ukraina juga pernah dua kali bertemu di laga persahabatan. Kali ini Inggris yang memenangkan kedua laga, mencetak lima gol tanpa kebobolan.
  • Andy Carroll berhasil mencetak gol melawan Swedia, tetapi striker Liverpool ini memiliki prosentase keberhasilan passing yang paling rendah dibandingkan pemain Inggris lainnya. Dari 41 passing yang dilepaskan Carroll hanya 19 yang berhasil menemui sasaran.
  • Inggris hanya butuh hasil imbang untuk bisa lolos ke perempat final, tetapi tidak menjamin mereka bisa keluar sebagai juara grup.
  • Ukraina akan menjadi tuan rumah ke-5 yang gagal lolos dari 16 besar di sepanjang sejarah digelarnya Euro.
  • Laga melawan Inggris, bisa jadi penampilan terakhir Andriy Shevchenko. Mantan striker AC Milan ini adalah top skor sepanjang masa Ukraina dengan koleksi 48 gol dari 110 penampilan.
  • Patner Shevchenko di lini depan, Serhiy Nazarenko dan Oleh Husyev setia menguntit koleksi gol Sheva, keduanya mencetak 12 gol dari 52 penampilan dan 74 penampilan.
  • Ukraina masih akan bertemu dengan Inggris di laga kualifikasi Piala Dunia 2014.
  (gl/mac)

EURO 2012 : Cassano-Balotelli Bawa Italia Ke Perempat Final

Bola.net - Gol Cassano serta Balotelli taklukkan Republik Irlandia dan bawa Italia ke perempat final Euro 2012.

Melawan pasukan Giovanni Trapattoni pada matchday terakhir Grup C Euro 2012 di Municipal Stadium, Poznan, Selasa (19/6), Azzurri besutan Cesare Prandelli harus menang sambil berharap 'bantuan' dari laga Spanyol-Kroasia jika ingin lolos ke delapan besar.

Tapi, itu saja tidak cukup. Jika partai Spanyol-Kroasia di saat yang bersamaan berakhir 1-1, mereka harus menang dengan margin minimal dua gol (kecuali 2-0). Jika 2-2, maka mimpi buruk bagi Italia, karena apa pun hasilnya melawan Irlandia takkan bisa mencegah Spanyol dan Kroasia melenggang ke babak selanjutnya.

Italia turun dalam laga ini dengan dibayangi memori kelam Euro 2004. Waktu itu, dengan pelatih Trapattoni yang kini berada di kubu lawan, setelah imbang di dua laga awal, Italia tersingkir oleh Denmark dan Swedia meski menang 2-1 atas Bulgaria di matchday terakhir, karena kedua tim itu bermain imbang 2-2 pada saat yang bersamaan. Satu lagi, waktu itu, sama seperti sekarang, Italia juga berada di Grup C.

Prandelli meninggalkan pola 3-5-2 yang dipakainya saat Italia bermain imbang 1-1 melawan Spanyol dan Kroasia di dua laga pertama. Untuk laga ini, Prandelli lebih memilih 4-3-1-2.

Antonio Di Natale menjadi starter di lini depan Italia menggantikan Mario Balotelli, yang meski mengalami cedera lutut ringan, tetap dibawa sebagai cadangan.

Bek Andrea Barzagli pulih dari cedera betis dan mendapatkan kesempatan untuk melakoni laga perdananya di turnamen ini sekaligus mendorong Daniele De Rossi kembali ke posisi aslinya di lapangan tengah.

Maggio, Balotelli, Chiellini, Bonucci dan Montolivo 'butuh' satu kartu kuning di laga ini untuk absen di pertandingan berikutnya (jika lolos).

Di kubu Irlandia, yang sudah pasti tersingkir dari Euro 2012, Trapattoni menurunkan starting eleven yang sama dengan ketika dikalahkan Kroasia 1-3 pada matchday pertama.

Damien Duff melakoni penampilan ke-100 untuk Irlandia di laga ini. Sebagai bentuk penghormatan, ban kapten, yang biasanya berada di lengan Robbie Keane, dipercayakan kepadanya.

Italia langsung berusaha mengambil kendali permainan begitu wasit Cuneyt Cakir asal Turki meniupkan peluit kickoff.

Italia mendominasi mutlak babak pertama sampai memaksa Irlandia bertahan sepihak. Beberapa kali serangan balik Irlandia lewat bola-bola panjang ke lini depan pun bisa dipatahkan oleh barisan pertahanan Italia.

Kebuntuan pecah di menit ke-35 ketika Antonio Cassano menjebol gawang Given lewat sebuah sundulan yang memanfaatkan tendangan sudut Pirlo.

Hingga Jeda, Italia unggul 1-0 dan memuncaki Grup C, karena di tempat lain, partai Spanyol kontra Kroasia masih tanpa gol.

Jalannya babak kedua tidak jauh berbeda dengan 45 menit pertama. Italia masih menguasai setiap penjuru lapangan dan menciptakan sejumlah peluang untuk menggandakan keunggulan, di antaranya lewat tendangan bebas Pirlo dan sepakan Cassano dari dalam area.

Di sepuluh menit terakhir, Italia balik tertekan. Irlandia bahkan beberapa kali mengancam gawang Buffon, salah satunya lewat percobaan Andrews, tapi sang portiere berhasil mementahkannya.

Pada menit 89, Irlandia harus bermain dengan sepuluh orang setelah Andrews mendapatkan kartu kuning keduanya.

Semenit berselang, Mario Balotelli, yang masuk menggantikan Di Natale pada menit ke-74, menggandakan keunggulan Italia lewat sebuah tendangan akrobatik dari dalam kotak penalti. 2-0 Untuk Italia dan game over untuk Irlandia!

Pertandingan berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Italia. Tapi, mereka belum bisa merayakannya, karena masih menunggu hasil duel Spanyol-Kroasia. Hingga Italia selesai, Spanyol masih memimpin 1-0 atas Kroasia. Jika Kroasia menyamakan kedudukan, Italia pulang.

Begitu Spanyol-Kroasia dipastikan berakhir 1-0 untuk kemenangan La Furia Roja, Italia pun berpesta.

Memori buruk 2004 itu pun musnah. Italia finis sebagai runner-up Grup C dengan lima poin, sedangkan Spanyol di puncak dengan tujuh poin.

Statistik Italia - Irlandia
Penguasaan bola: 67% - 33%
Shot (on goal): 26 (7) - 9 (2)
Corner: 12 - 5
Pelanggaran: 15 - 24
Offside: 3 - 7
Kartu kuning: 3 - 2
Kartu merah: 0 - 1
Penyelamatan: 2 - 5

Susunan pemain Italia: Buffon (c); Abate, Barzagli, Chiellini (Bonucci 57'), Balzaretti; De Rossi, Pirlo, Marchisio; Motta; Cassano (Diamanti 62'), Di Natale (Balotelli 74').
Cadangan: Sirigu, De Sanctis, Maggio, Ogbonna, Bonucci, Giaccherini, Montolivo, Diamanti, Nocerino, Balotelli, Borini, Giovinco.

Susunan pemain Irlandia: Given; O’Shea, St Ledger, Dunne, Ward; McGeady (Long 65'), Whelan, Andrews, Duff (c); Doyle (Walters 76'), Keane.
Cadangan: Westwood, Forde, Kelly, McShane, O'Dea, Gibson, Hunt, Green, McClean, Walters, Long, Cox.

Pencetak gol:
1-0 (35') Cassano
2-0 (90') Balotelli

Kartu kuning: Balzaretti (28'), Andrews (37'), O'Shea (39'), De Rossi (71'), Buffon (73'), Ledger (84').

Kartu merah: Andrews (89').

Di perempat final, Italia akan menghadapi juara Grup D di Olympic Stadium, Kiev, pada 24 Juni mendatang. Sementara itu, Spanyol akan meladeni runner-up Grup D di Donbass Arena, Donetsk, pada 23 Juni. (bola/gia)

HIGHLIGHTS - Euro 2012 Italia 2 - Irlandia 0