Kamis, 09 Februari 2012

Manchester United vs Liverpool: Penghakiman untuk Suarez

TRIBUNNEWS.COM -
UNTUK kali pertama sejak
insiden rasis di Anfield, 15
Oktober 2011, Patrice Evra
dan Luis Suarez, akan
bertemu head to head di
medan laga. Pertemuan ini
menjadi bumbu pemanas pertarungan dua
musuh bebuyutan Manchester United dan
Liverpool yang telah melegenda.
United akan menjamu Liverpool dalam lanjutan
Liga Primer Inggris di Stadion Old Trafford, Sabtu
(11/2). Suarez sudah bisa kembali tampil setelah
terbebas dari hukuman delapan pertandingan
akibat menghina Evra.
Kehadiran Suarez menjadi sorotan publik
sepakbola Inggris, khusus di Kota Manchester.
Bermain di markas United akan membuat Suarez
menjadi terdakwa di pertandingan tersebut. Detik-
detik menegangkan juga bakal dijalani Suarez dan
Evra saat keduanya harus menjalani ritual jabat
tangan sebelum pertandingan dimulai.
Manajer United, Sir Alex Ferguson, beberapa hari
lalu sudah meminta kepada sang kapten agar
bersalaman dengan Suarez untuk mendinginkan
suasana. "Saya pikir takkan ada masalah untuk
bersalaman," ujar Fergie di Mirror.
Kemarin, Federasi Sepakbola Inggris (FA) juga
mengeluarkan permintaan agar kedua pemain
berjabat tangan sebagai tanda akhir dari sebuah
polemik. FA ingin keduanya segera berdamai.
"Saya berharap pertandingan United kontra
Liverpool nanti jadi tempat untuk mengakhiri
situasi buruk yang sudah dilalui kedua pemain.
Jika Anda memelihara hal buruk, itu hanya akan
membuat situasi makin buruk. Dengan cara
seperti itu kami ingin menghilangkan pertempuran
pribadi antarpemain," kata Ketua Eksekutif FA
Gordon Taylor dilansir Skysport.
Pihak Liga Primer sudah memastikan jabat tangan
antar pemain akan dilakukan di laga United kontra
Liverpool. Masalah dinilai sudah selesai karena
Suarez sudah menjalani hukuman dan Evra tak
lagi mempermasalahkannya.
Sebelumnya Liga Primer sempat membatalkan
ritual jabat tangan di laga Chelsea kontra Queens
Park Rangers di Piala FA pekan lalu untuk
meredakan ketegangan yang melibatkan kapten
The Blues John Terry sehubungan dugaan tindak
rasis kepada Anton Ferdinand.
Belum ada pernyataan dari Suarez terkait jabat
tangan dengan Evra. Yang sudah pasti, penyerang
berusia 25 tahun ini menyatakan tidak akan
pernah meminta maaf kepada Evra.
Meski FA telah mendakwanya bersalah karena
mengucapkan kata negro pada Evra, Suarez tetap
keras kepala merasa tak bersalah. Karenanya ia
menyatakan tak perlu minta maaf.
"Saya tidak tertekan sama sekali, saya tahu apa
yang saya lakukan dan ada semacam hukum
sepakbola yang mengatakan, apa yang terjadi di
lapangan, tetap di lapangan dan itulah akhir dari
cerita," kata Suarez dengan sedikit congkak seperti
dilansir The Sun.co.uk, Rabu (8/2).
Mantan penyerang Ajax Amsterdam itu tak
menyangkal pertemuannya dengan Evra akan
menegangkan. Tapi itu bukan alasan baginya
untuk grogi saat berhadapan dengan ribuan fans
United yang akan memenuhi The Theatre of
Dream.
"Saya tahu melawan Manchester United akan
menjadi tegang karena saya akan menghadapi
Evra. Tapi saya terbiasa dengan penggemar
bersiul ke arahku. Saya berharap tidak ada hal
yang tidak biasa terjadi. Saya harus melupakan
apa yang terjadi pada saat itu," katanya.
Pendukung Setan Merah dipastikan akan
memberikan respons "khusus" terhadap seluruh
tindakan Suarez dalam pertandingan tersebut.
Terlebih lagi, pada ajang Piala FA beberapa waktu
lalu, Evra juga diteror oleh pendukung The Reds di
Anfield.
Namun dengan pernyataan bernada menantang,
Suarez menegaskan akan jadi hal percuma fan
United terus menerus melakukan pressure
terhadap dirinya. Itu justru akan memacu
adrenalinnya untuk tampil lebih bagus.
"Saya tahu fan Manchester United akan mencoba
membuat saya merasa tidak nyaman.
Tapi saya harus memberitahu mereka, tekanan
mereka akan memacu saya jika mereka bersiul
kepadaku," kata penyerang Timnas Uruguay itu.
(Tribunnews.com/cen)
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Prawira Maulana
Follow @tribunnews on Twitter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar