Jumat, 26 April 2013

Tujuh Aksi Kontroversial Luis Suarez

Kris Fathoni W - detikSport
Senin, 22/04/2013 17:03 WIB
Punya kemampuan hebat mengolah si kulit bundar, Luis Suarez juga akrab dengan kontroversi baik ketika ia tampil untuk tim nasional maupun klubnya.

Kontroversi teranyar yang melibatkan Suarez terjadi ketika ia membela klubnya, Liverpool, ketika menghadapi Chelsea dalam ajang Liga Primer Inggris, Minggu (21/4/2013).

Ini bukan kontroversi pertama Suarez saat berseragam 'Si Merah'. Sebelum itupun, ia tercatat pernah terlibat dalam kontroversi lain di timnas Uruguay dan juga di klub lamanya, Ajax.

Berikut kontroversi-kontroversi yang melibatkan nama penyerang berusia 26 tahun yang untuk sementara jadi topskorer Liga Primer Inggris tersebut.


Kartu Merah dalam Debut Internasional

Penampilan pertama Suarez untuk timnas senior Uruguay terjadi pada 8 Februari 2007 silam. Debut tersebut dijamin tidak akan mudah terlupakan oleh Suarez maupun pendukung tim tersebut.

Dalam sebuah laga menghadapi Kolombia saat itu, Suarez harus balik kanan dan kembali ke ruang ganti sesaat lebih dini setelah dirinya menerima kartu kuning kedua dari wasit, ketika pertandingan baru memasuki menit ke-85.

Pun demikian, sejauh ini Suarez sudah mencatatkan 63 penampilan untuk Uruguay dan mengemas 31 gol. Itu merupakan jumlah terbanyak kedua di timnas Uruguay dan cuma terpaut dua gol dari topskorer timnas, Diego Forlan, menegaskan bahwa Suarez punya peranan besar untuk Uruguay

Handball yang Bantu Uruguay Singkirkan Ghana

Bersama timnas Uruguay, kontroversi lain pernah melibatkan Suarez. Hal itu terjadi di Piala Dunia 2010 lalu.

Pada menitperempatfinal Piala Dunia 2010, Suarez melakukan handball di garis gawang untuk menggagalkan pemain Ghana, Dominic Adiyiah, mencetak gol di menit-menit akhir extra time dalam skor 1-1.

Akibat insiden tersebut Suarez dikartu merah dan Ghana mendapatkan penalti yang kemudian gagal dieksekusi. Walhasil pertandingan harus dituntaskan lewat adu penalti, di mana Uruguay berjaya.

Usai pertandingan, Suarez menyatakan bahwa ia sudah melakukan penyelamatan terbaik dalam turnamen. Kubu Ghana yang kecewa sebaliknya menuding Suarez sebagai penjahat dan tukang curang.

Ribut-ribut dengan Teman Setim

Nama Suarez dalam persepakbolaan Eropa mulai menjulang berkat penampilannya bersama klub Belanda Ajax yang ia bela sedari tahun 2007 lalu.

Kendatipun di sini ia berhasil memperlihatkan talentanya yang luar biasa dalam bermain sepakbola, Suarez acapkali juga bikin pusing karena acapkali menerima kartu kuning.

Pada satu waktu Suarez bahkan juga sempat bersitegang dengan rekan setimnya sendiri, Albert Luque, di ruang ganti pada waktu turun minum sebuah pertandingan.

"Ia sulit ditebak dan tak mudah diberitahu, tapi itu pula yang membuatnya spesial," kata mantan pelatihnya di Ajax, Marco van Basten, seperti dikutip Sports Illustrated.


Di Belanda, Suarez Menggigit

Pada November 2010, Suarez terlibat kontroversi lain dalam bulan-bulan akhirnya di Ajax. Dalam sebuah laga kompetisi Liga Belanda, ia kedapatan menggigit pemain PSV, Otman Bakkal.

Akibat tindakannya tersebut, Suarez langsung dilarang tampil dua pertandingan oleh Ajax. Sanksi finansial juga dijatuhkan klubnya tersebut.

Hukuman tambahan untuk Suarez kemudian dijatuhkan oleh Federasi Sepakbola Belanda (KNVB). Ia dilarang bermain di tujuh partai liga.

Tidak berapa lama usai insiden tersebut, Liverpool mendekati Ajax untuk merekrut Suarez. Januari 2011 ia hijrah ke Anfield.

Dituding Suka Diving

Di Liverpool, Suarez dinilai acapkali melakukan aksi tipu-tipu dengan sengaja menjatuhkan diri alias diving. Cap itu disematkan ke Suarez, salah satunya karena sebuah kejadian dalam derby Merseyside pada Oktober 2011.

Ketila itu pemain Everton Jack Rodwell melakukan tekel dan Suarez terjatuh dengan keras, meski kelihatannya tidak banyak kontak yang terjadi. Rodwell kemudian dikartu merah.

Pada Oktober 2012, Suarez merayakan golnya dengan cara menjatuhkan diri ke rumput lapangan di depan Manajer Everton David Moyes, yang sebelumnya menyatakan, "pemain tukang diving seperti Suarez membuat suporter jadi kurang suka dengan permainan di Inggris."

Suarez vs Evra

Dalam pertandingan antara Liverpool dengan Manchester United pada Oktober 2011, Suarez dituding sudah melakukan tindak rasial kepada Patrice Evra.

Isu rasialisme lantas memanaskan insiden tersebut. Pada prosesnya Suarez dinyatakan bersalah, dan mendapatkan hukuman berupa larangan tampil dan sanksi finansial.

Pada Februari 2012, MU dan Liverpool berjumpa lagi di Old Trafford, membuat Evra dan Suarez berhadapan lagi. Kontroversi lantas hadir lagi setelah Suarez menolak bersalaman dengan Suarez sebelum kickoff.
 

Sentuh Bola dengan Tangan & Gigit Lawan

Kontroversi teranyar yang melibatkan Suarez terjadi ketika Liverpool menghadapi Chelsea di Liga Primer Inggris, Minggu (21/4/2013).

Suarez terlihat menggigit lengan Branislav Ivanovic kendati lolos dari hukuman di atas lapangan karena wasit tidak menyaksikan kejadian tersebut. Suarez lalu mencetak gol yang membuat skor jadi 2-2 dan menyelamatkan timnya dari kekalahan.Yang unik, sebelumnya Suarez sebenarnya juga bertanggung jawab atas gol kedua Chelsea yang lahir dari titik putih, usai ia melakukan handball di kotak terlarang--dan dikartu kuning.

Handball lain sempat dilakukan oleh Suarez di awal tahun ini. Hal itu terjadi pada Januari 2013 lalu, ketika ia mencetak gol kedua Liverpool ke gawang Mansfield dengan menggunakan tangan di dalam laga Piala FA.
 
(krs/din)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar