Selasa, 16 April 2013

Liverpool Peringati Tragedi Hillsborough


Zulfirdaus Harahap
Senin, 15/04/2013 19:45:29 WIB   |   Read : 554


Para pemain mengheningkan cipta memperingati tragedi Hillsborough. (Andrew Cowie/Getty Images)
Pertandingan Reading melawan Liverpool di Madjeski Stadium berubah sunyi. Sebelum memulai pertandingan, seluruh pemain dan supporter kedua tim mengheningkan cipta terlebih dahulu guna memperingati 24 tahun tragedi Hillsborough.
Tragedi Hillsborough mempunyai duka tersendiri bagi kubu Anfield. Karena pada tragedi yang terjadi pada 15 April 1989 itu, sebanyak 96 orang Liverpudlian meninggal serta 730 orang terluka di dalam stadion dan 36 terluka di luar stadion. Jumlah korban meninggal itu tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam kecelakaan di stadion dalam sejarah Britania Raya.
Mengheningkan cipta selama satu menit akan diselenggarakan pada Senin (15/4) pukul 15:06 waktu Inggris melalui layar raksasa di Stasiun Liverpool Lime Street di jantung kota Liverpool selain itu peringatan juga dilakukan di Stadion Anfield.
Tragedi Hillsborough merupakan peristiwa kerusuhan fans di stadion yang kedua kalinya melibatkan Liverpool, setelah Tragedi Heysel pada 1985. Tragedi Hillsborough terjadi ketika pertandingan semi final Piala FA yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest di di Hillsborough, yang menjadi kandang dari Sheffield Wednesday di kota Sheffield, Inggris.
Tragedi Hillsborough menjadi kontroversi ketika empat hari setelah peristiwa tersebut, harian Inggris, The Sun, menurunkan sebuah headline kontroversial dengan tiga subjudul yang menghancurkan hati keluarga korban. Dalam tiga subjudul itu ditulis bahwa fans Liverpool mengencingi para polisi yang bertugas, mengutili barang-barang milik korban, serta menghalangi petugas medis untuk mengevakuasi korban.
Saat itu juga The Sun diboikot oleh seluruh warga kota Liverpool. Adalah Kelvin Mackenzie orang yang mengaku bertanggung jawab atas kesalahan subjudul berita itu. Usaha Kelvin yang hanya meminta maaf secara personal ternyata sia-sia.
Hingga akhirnya 15 tahun kemudian tepatnya 7 Juli 2004, melalui kesepakatan dengan Wayne Rooney untuk mengisahkan kehidupan pribadinya dimasukkan ke dalam liputan ekslusif, The Sun resmi meminta maaf kepada seluruh keluarga korban dan masyarakat Liverpool atas headline kontroversialnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar