Minggu, 05 Mei 2013

Carragher Bicara Soal Kemungkinan Dirinya Jadi Manajer

Mohammad Resha Pratama - detikSport
Sabtu, 04/05/2013 16:00 WIB
Getty Images/Handout
Liverpool - Jamie Carragher musim depan sudah tak lagi jadi pesepakbola profesional. Apakah artinya Carragher akan memulai karier di bidang kepelatihan? Belum tentu juga kata bek 35 tahun itu.

Setelah 19 tahun bergelut di sepakbola, Carragher Februari lalu memutuskan untuk gantung sepatu. Meski sudah dibujuk oleh Brendan Rodgers untuk menunda pensiunnya, namun Carragher tetap bersikukuh pada pendiriannya.

Musim depan Carragher akan memulai kariernya sebagai football pundit di Sky Sports, namun tak menutup kemungkinan suatu saat ia akan menempuh jalur kepelatihan seperti kebanyakan pemain profesional pada umumnya ketika sudah pensiun.

Menjawab pertanyaan soal itu, Carragher mengaku bahwa dirinya belum memikirkan karena beban sebagai manajer saat ini lebih berat ketimbang pemain. Ia mencontohkan bahwa ketika klub sedang dalam masa buruk, manajer selalu dijadikan kambing hitam dan sasaran kritik.

"Jika Anda bertanya padaku di awal karierku maka aku akan bilang bahwa aku ingin menjadi manajer. Aku mungkin bisa menjadi seperti itu di masa depan tapi akan ada harapan seperti untukku dan itu wajar saja. Aku sudah membawa banyak wawancara dengan para pemain lain yang menyebutku sangat mencintai bermain sepakbola, menonton, membaca dan berbicara soal sepakbola. Hal itu sepertinya bikin orang-orang berpikir bahwa itu akan terjadi," urai Carragher di Telegraph.

"Hal itu tidak akan mudah meskipun Anda menginginkannya. Aku selalu berpikir karena aku mencintai sepakbola, bukan berarti aku sangat ingin menjadi manajer," sambungnya.

"Sudah tidak ada lagi hari-hari di mana pemain top langsung mendapat pekerjaan seperti itu (manajer), meskipun ada beberapa saat ini. Tidak mungkin seseorang tanpa pengalaman akan langsung bisa terjun ke sana. Para pemain harus melalui beberapa tingkatan. Contohnya Sir Alex Ferguson."

"Anda bisa sebut Pep Guardiola tapi dia adalah pengecualian dan bahkan dia pun butuh rehat juga. Di era modern sekarang, dengan banyaknya reward yang didapat pemain top dalam kariernya dan risiko yang ada ketika masuk dalam bidang manajemen, banyak yang merasa bahwa hal itu tidak perlu."

"Anda harus mengingat berapa banyak waktu yang tersita dari para manajer itu. Aku menghormati seluruh manajer top di dunia untuk itu. Ketika Anda sedang dalam puncak karier sebagai pemain, sulit untuk menemukan motivasi yang bisa membawa Anda ke jalan yang lain."

"Bagiku sepakbola itu adalah olahraga yang ingin kucintai dan dinikmati. Kadang Anda ada di atas, kadang di bawah. Tapi aku lihat sepakbola sudah "membunuh" beberapa manajer. Aku terlalu mencintai sepakbola dan tak ingin membiarkan hal itu terjadi padaku. Dalam hidup, Anda butuh menyingkir beberapa saat dari sepakbola," demikian dia.

(mrp/mrp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar