Minggu, 20 Maret 2011

Jelang Sunderland vs Liverpool, bukan Ghana vs Uruguay
-----------------------------------------------------------------------------
SUNDERLAND - Striker Sunderland Asamoah Gyan enggan
membuka kenangan buruk di Piala Dunia 2010 lalu. Bintang
Timnas Ghana sudah merelakan tandukan mautnya ‘ditepis’
bomber Uruguay, Luis Suarez.
Minggu (20/3/2011) malam, Sunderland akan menjamu
Liverpool pada laga lanjutan Premier League. Atmosfer di
Stadium of Light akan terasa berbeda, mengingat peristiwa
gagalnya Timnas Ghana melaju ke semifinal lantaran aksi ‘heroik’
Suarez.
Striker anyar The Reds berlaga bak seorang kiper, yang
memuntahkan tandukan Gyan dengan tangannya. Padahal jika
Suarez urung melakukan aksinya, bola berpotensi besar
menjebol gawang Fernando Muslera.
“Saya tahu, semua orang pasti akan fokus pada apa yang terjadi
di Piala Dunia. Tapi, itu sudah berlalu dan kehidupan terus
berjalan, ” cetus Gyan pada Sunderland Echo.
“Laga ini bukan lagi antara Uruguay dan Ghana, tapi tentang
Liverpool dan Sunderland,” tegas striker 25 tahun, seperti
dilansir Ghana Web, Jumat (18/3/2011).
Memang, insiden di Afrika Selatan tersebut masih tersimpan baik
dalam benak Gyan. Namun, mantan pemain Udinese mengaku
tidak menyimpan dendam pada Suarez, yang kala itu diganjar
kartu merah oleh wasit.
“Suarez seperti pahlawan bagi negaranya karena mengantarkan
Uruguay ke semifinal. Jika saya menjadi dia, mungkin saya akan
melakukan hal yang sama meskipun dia curang. Wasit sudah
mengambil keputusan tepat dengan mengeluarkan dia dan
memberi kami penalti, ” kenang Gyan.
“Kesempatan datang dan kami membuangnya,” tambahnya,
seraya menyesalkan kegagalannya mengeksekusi hadiah penalti.
“Saat ini, penalti sudah tidak berpengaruh bagi saya. Yang
membantu adalah penalti kedua yang berhasil saya lakukan.
Kalau tidak, mungkin saya akan berhenti berkiprah di
sepakbola, ” tutupnya.
Gyan sukses menjadi algojo dalam drama adu penalti, namun
tak mampu menggiring Ghana ke semifinal. Uruguay melaju
dan langkahnya dihentikan Belanda di semifinal. Suarez dkk
menempati u
-----------------------------------------------------------------------------
SUNDERLAND - Striker Sunderland Asamoah Gyan enggan
membuka kenangan buruk di Piala Dunia 2010 lalu. Bintang
Timnas Ghana sudah merelakan tandukan mautnya ‘ditepis’
bomber Uruguay, Luis Suarez.
Minggu (20/3/2011) malam, Sunderland akan menjamu
Liverpool pada laga lanjutan Premier League. Atmosfer di
Stadium of Light akan terasa berbeda, mengingat peristiwa
gagalnya Timnas Ghana melaju ke semifinal lantaran aksi ‘heroik’
Suarez.
Striker anyar The Reds berlaga bak seorang kiper, yang
memuntahkan tandukan Gyan dengan tangannya. Padahal jika
Suarez urung melakukan aksinya, bola berpotensi besar
menjebol gawang Fernando Muslera.
“Saya tahu, semua orang pasti akan fokus pada apa yang terjadi
di Piala Dunia. Tapi, itu sudah berlalu dan kehidupan terus
berjalan, ” cetus Gyan pada Sunderland Echo.
“Laga ini bukan lagi antara Uruguay dan Ghana, tapi tentang
Liverpool dan Sunderland,” tegas striker 25 tahun, seperti
dilansir Ghana Web, Jumat (18/3/2011).
Memang, insiden di Afrika Selatan tersebut masih tersimpan baik
dalam benak Gyan. Namun, mantan pemain Udinese mengaku
tidak menyimpan dendam pada Suarez, yang kala itu diganjar
kartu merah oleh wasit.
“Suarez seperti pahlawan bagi negaranya karena mengantarkan
Uruguay ke semifinal. Jika saya menjadi dia, mungkin saya akan
melakukan hal yang sama meskipun dia curang. Wasit sudah
mengambil keputusan tepat dengan mengeluarkan dia dan
memberi kami penalti, ” kenang Gyan.
“Kesempatan datang dan kami membuangnya,” tambahnya,
seraya menyesalkan kegagalannya mengeksekusi hadiah penalti.
“Saat ini, penalti sudah tidak berpengaruh bagi saya. Yang
membantu adalah penalti kedua yang berhasil saya lakukan.
Kalau tidak, mungkin saya akan berhenti berkiprah di
sepakbola, ” tutupnya.
Gyan sukses menjadi algojo dalam drama adu penalti, namun
tak mampu menggiring Ghana ke semifinal. Uruguay melaju
dan langkahnya dihentikan Belanda di semifinal. Suarez dkk
menempati urutan keempat setelah ditumbangkan Jerman,
yang praktis mengamankan peringkat tiga. (far)rutan keempat setelah ditumbangkan Jerman,
yang praktis mengamankan peringkat tiga. (far)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar