Selasa, 11 Oktober 2011

Tahun Lalu, Reina Nyaris Gabung Arsenal


Meylan Fredy Ismawan : Sepakbola
detikcom -
Liverpool, Kiper
Liverpool Pepe
Reina mengakui
bahwa dirinya
sempat merasa
frustrasi di
klubnya. Dia pun
hampir saja
bergabung
dengan Arsenal
pada musim
panas tahun
lalu.
Tahun lalu,
Reina memang
merasakan
emosi yang
kompleks. Di
satu sisi, dia baru saja dihinggapi euforia luar biasa
setelah ikut mengantarkan Spanyol jadi kampiun
Piala Dunia.
Tapi, setelah pulang dari tugas bela negara di Afrika
Selatan, Reina mendapati klubnya tengah limbung.
Kursi manajer kosong setelah Rafael Benitez
meninggalkan The Reds. Sementara itu, proses
akuisisi kepemilikan klub dari tangan George Gillett
dan Tom Hicks juga ikut merisaukannya.
"Saya beralih dari kegembiraan satu menit ke
depresi karena menyadari Liverpool tak akan ke
mana-mana," aku Reina dalam otobiografinya,
sebagaimana dikutip ESPN Star.
"Saat saya menandatangani kontrak pada April
2010, saya mengharapkan waktu-waktu yang lebih
baik, sebuah perasaan yang dipicu janji-janji
pengembangan dari orang-orang di klub,"
tambahnya.
"Tak butuh waktu lama untuk membuat saya
merasa janji-janji mereka adalah palsu. Saya
merasa dikhianati. Pemilik klub terlibat perang satu
sama lain, utang klub makin di luar kendali dan
pergantian manajer juga tak bisa menghilangkan
perasaan bahwa kami tak akan ke mana-mana,"
paparnya.
Pada saat Reina sedang dilanda kegalauan, Arsenal
datang dan berminat merekrutnya. The Gunners
sudah mengajukan tawaran sebesar 20 juta pounds
kepada Liverpool dan Reina sendiri pun sempat
tertarik.
"Arsenal telah menunjukkan tekad untuk merekrut
saya dengen menawarkan 20 juta pounds, sebuah
nilai yang fenomenal untuk seorang kiper. Sebagian
diri saya merasa bahwa saya punya hak untuk
mempertimbangkan masa depan saya bahkan jika
saya melakukannya dengan berat hati," imbuh eks
pemain Villarreal ini.
Namun, pada akhirnya, kansnya bergabung dengan
Arsenal pupus. Liverpool menolak tawaran dari klub
London Utara itu.
"Saat Liverpool menerima tawaran, mereka
menolaknya. Ini bukan karena saya diberi tahu
bahwa saya adalah kiper yang terlalu bagus untuk
pergi. Alasan yang diberikan cukup berbeda dan itu
membuat saya cukup sedih," sambung Reina.
"Saya diberi tahu bahwa keberadaan saya di
Liverpool cukup krusial dalam proses penjualan
klub. Saya jadi alat tawar-menawar dalam proses
penjualan," tutup penjaga gawang 29 tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar