Rabu, 14 Mei 2014

Liverpool Musim Ini: Garang di Depan, Loyo di Belakang

Mohammad Resha Pratama - detiksport
AFP/PAUL ELLIS
Liverpool -
Liverpool punya
lini serang yang
amat garang
musim ini.
Namun
berbanding 180
derajat dengan
lini belakang mereka yang sangat
rapuh, dan boleh jadi The Reds akan
mengutuki ini atas kegagalan mereka
jadi juara.
Cuma Manchester City dengan 102
gol yang mencetak lebih banyak dari
Liverpool musim ini yang membuat
101 gol di 38 pekan berjalan. Duet
penyerang mereka, Luis Suarez dan
Daniel Sturridge, juga jadi yang
tertajam dengan total 52 gol.
Suarez jadi topskorer Liga Inggris
dengan 31 gol - setelah melewatkan
lima pekan awal karena skorsing -.
Sementara sang kapten Steven
Gerrard jadi pemain dengan jumlah
assist terbanyak yakni 13 musim ini.
Liverpool musim ini jadi tim paling
tajam di babak pertama setelah
mereka bikin 59 gol di fase ini, lebih
banyak dari 14 klub Premier League
lainnya.
Punya dua striker tajam serta
gelandang yang produktif nyatanya
tak cukup mengantarkan Liverpool
menjadi juara, setelah mereka harus
mengakui keunggulan City di akhir
musim.
Meski punya lini depan yang sama-
sama oke, ternyata Liverpool masih
kalah tangguh di lini belakang
dibanding City. Jika City hanya
kebobolam 37, maka 'Si Merah'
harus rela melihat gawang Simon
Mignolet dibobol 50 kali, terburuk di
kompetisi kasta teratas sejak
1914-1915.
Rekor ini hanya lebih baik dari
Tottenham Hotspur (51), Stoke City
(52) dan Newcastle United (59) di
barisan 10 klasemen. Bahkan Crystal
Palace yang finis di posisi ke-11 pun
"hanya" kebobolan 48 gol.
Manajer Liverpool Brendan Rodgers
tahu bahwa masalah terbesar timnya
adalah di lini belakang dan ini yang
memang jadi PR berat untuknya
musim depan. Musim ini saja
Rodgers harus mengotak-atik
komposisi pemain di depan Mignolet
sampai lebih dari 10 kali.
Jika ada yang harus disalahkan atas
kegagalan Liverpool jadi juara, salah
satunya adalah bobroknya lini
belakang mereka sebagai salah satu
penghuni empat besar. Bahkan
jumlah clean sheet Mignolet pun tak
sampai 10 sepanjang musim ini.
Karena dari statistik selama 14
musim terakhir atau sejak pergantian
millenium (tahun 2000-an), minimal
tim juara tersebut harus punya
kekuatan seimbang di lini depan dan
belakang.
Paling jelek statistiknya adalah saat
MU jadi juara di musim 2011/2012 di
mana mereka jadi tim terproduktif
dengan 97 gol, tapi pertahanan
hanya ada di posisi kelima karena
kemasukan 45 gol (musim ini
Liverpool di posisi 8). Di 13 musim
lainnya, tim yang jadi juara sebagian
besar punya rekor masuk dan
kemasukan terbaik di liga.
Berikut catatan gol-kebobolan tim
juara Premier League sejak
1999/2000.
Manchester United 1999/2000: Gol:
97 (1), Kemasukan: 45 (5)
Manchester United 2000/2001: Gol:
79 (1), Kemasukan: 31(1)
Arsenal 2001/2002: Gol: 79 (1),
Kemasukan: 36(2)
Manchester United 2002/2003: Gol:
74 (2),Kemasukan: 34 (1)
Arsenal 2003/2004: Gol: 73 (1),
Kemasukan: 26 (1)
Chelsea 2004/2005: Gol: 72 (2),
Kemasukan: 15 (1)
Chelsea 2005/2006: Gol: 72 (1),
Kemasukan: 22(1)
MU 2006/2007: Gol: 83 (1),
Kemasukan: 27 (2)
MU 2007/2008: Gol: 80 (1),
Kemasukan: 22 (1)
MU 2008/2009: Gol:68 (2),
Kemasukan: 24 (1)
Chelsea 2009/2010: Gol: 103 (1),
Kemasukan: 32 (2)
MU 2010/2011: Gol: 78 (1),
Kemasukan: 37 (2)
Man City 2011/2012: Gol: 93 (1),
Kemasukan: 29 (1)
MU 2012/2013: Gol: 86 (1),
Kemasukan: 43 (4)
City 2013/2014: Gol: 102 (1),
Kemasukan 37 (2)
* () = peringkat dalam hal
produktivitas dan kebobolan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar