Sabtu, 28 Januari 2012

Liverpool vs MU, 'El Clasico Inggris'

Muchamad Syuhada | Sabtu, 28 Januari 2012,
00:07 WIB
VIVAbola - Dua pekan terakhir mata publik
sepakbola dunia sama-sama tertuju kepada laga
panas dan sarat gengsi di Spanyol yang
mempertemukan dua seteru abadi, Real Madrid
dengan Barcelona. Dan pada akhir pekan ini,
Sabtu, 28 Januari 2012, hal serupa juga akan
terjadi, namun bedanya pandangan mereka akan
mengarah ke dataran Inggris. Ya, dua klub elit di
sana, Liverpool dan Manchester United akan
beradu kuat di putaran keempat FA Cup.
Sama halnya dengan duel antara Madrid kontra
Barcelona, pertemuan Liverpool dengan MU juga
pantas diberi titel 'El Clasico'. Alasannya, laga ini
mempertemukan dua klub elit yang sudah
bertahun-tahun menguasai kompetisi sepakbola di
negeri Ratu Elizabeth.
Memang, dalam beberapa musim belakangan
gegap-gempita pertarungan antara Liverpool
dengan MU sedikit tersaingi oleh Big Match lain
yang tak kalah panas seperti Derby Manchester.
Namun, bila ditilik dari sisi sejarah, tetap saja
hanya pertandingan itu yang paling layak
disetarakan dengan 'El Clasico' di negeri Matador.
Ya, Liverpool dan MU menjadi dua tim dengan
raihan trofi Premier League terbanyak yakni 18
gelar untuk The Reds dan 19 untuk The Red
Devils. Tidak hanya itu, keduanya juga dominan di
kancah FA Cup. MU menjadi pengumpul
terbanyak gelar kejuaran tertua di di dunia itu
dengan 11 trofi, sedangkan Liverpool berada di
posisi keempat dengan koleksi 7 trofi, masih di
bawah Arsenal (10) dan Tottenham Hotspur (8).
Untuk ajang Carling Cup, Liverpool yang merebut
7 gelar mencatatkan diri sebagai peraih trofi
terbanyak di pentas tersebut. Sementara, MU
berada di posisi ketiga dengan 5 raihan lima gelar.
Potensi Rusuh dan Kasus Rasis Evra
Sebagai klub yang memiliki basis pendukung
terbesar serta sangat fanatik, maka tidak heran jika
pertandingan antara Liverpool dan MU ini
dibayangi potensi kerusuhan di dalam maupun
luar stadion. Apalagi, Liverpudlian saat ini punya
dendam pribadi kepada Patrice Evra yang menjadi
biang keladi atas dihukumnya penyerang andalan
tim kesayangan mereka Luis Suarez.
Suarez dipaksa menepi oleh FA karena terbukti
menucapkan kata-kata bernada rasis pada duel
beberapa bulan lalu. Atas tindakannya tersebut
penyerang asal Uruguay itu dilarang tampil dalam
delapan laga serta diharuskan membayar denda.
Meskipun sadar bakal jadi incaran caci-maki publik
Anfield, namun sebagai pemain profesional Evra
tidak mau menghindari pertandingan kontra
Liverpool besok. Keputusan pemain asal Prancis
itupun rupanya didukung oleh pelatihnya. Malah,
Ferguson mengaku akan memberikan tugas lebih
kepada Evra yakni menyandang ban kapten
menggantikan Rio Ferdinand.
"Saya yakin, itu tidak akan menjadi masalah.
Ferdinand bisa saja menjadi kapten jika cedera
tidak menganggunya. Saya memilih kapten dari
pemain yang konsisten bermain. Dan itu ada
dalam diri Evra," papar Fergie.
Sementara, kapten Liverpool, Steven Gerrard
mengimbau agar pendukung timnya tidak
mengganggu pertandingan besar melawan MU
besok. Pemain yang kerap disapa Stevie G itu tak
ingin laga tersebut lebih dikenal karena insiden-
insiden buruk yang terjadi.
"Kami semua punya tanggung jawab untuk
memastikan laga ini selalu dikenang di pentas
sepakbola," kata Gerrard kepada ESPN. "Liverpool
dan Manchester United punya rivalitas hebat yang
bisa mempengaruhi media dan fans."
"Kami tak ingin melihat halaman depan koran-
koran nanti diisi insiden di luar lapangan antara
dua tim terbaik. Hanya berita seputar tim
pemenang yang seharusnya ada," pungkasnya.
Ambisi Pribadi Dalglish vs Ambisi Double
Winners MU
Sebagai pelatih, Kenny Dalglish mengusung
ambisi pribadi ketika menghadapi MU nanti. Pria
asal Skolandia itu ingin mencatatkan kemenangan
pertamanya atas MU di FA Cup sekaligus
membalas kekalahan pada musim lalu di ajang
yang sama.
Meskipun sudah dua kali menangani Liverpool,
sebelumnya, pada 1985 hingga 1991, namun King
Kenny, julukan Dalglish, tercatat baru sekali
memimpin timnya tersebut menghadapi MU di
pentas FA Cup. Duel itu sendiri berlangsung pada
9 Januari 2011, atau sehari setelah dirinya didaulat
menjadi pengganti Roy Hodgson dan hasilnya
mengecewakan, The Kop, julukan lain Liverpool,
kalah dengan skor tipis 1-0.
Jadi sangat wajar bila di pertandingan besok,
Dalglish mengamanatkan anak-anak asuhnya
untuk mengerahkan seluruh kemampuan agar
dapat keluar sebagai pemenang. Dalglish ingin
menebus kegagalan pada debut keduanya
bersama Liverpool, sekaligus menjaga peluang
untuk bisa merengkuh trofi di musim ini, selain
Carling Cup dimana mereka saat ini sudah
memastikan satu tempat di final.
Sayangnya, keinginan Daglish itu akan terganjal
oleh kubu lawan yang juga memiliki ambisi besar.
Sebagaimana di musim-musim sebelumnya, MU
sangat berharap bisa mengawinkan trofi Premier
League dan FA Cup.
Secara rekor keseluruhan MU boleh sedikit
berbangga diri. Dari 155 laga yang mainkan,
mereka sukses mencatat 59 kemenangan,
sementara Liverpool meraih 52 kemenangan dan
sisanya imbang. Tapi, jika dipandang dari rekor
kandang, sejarah buruk malah mengiringi lawatan
MU ke kandang rival bebuyutannya itu. Ya,
statistik mencatat 'Setan Merah' terakhir kali
mengalahkan Liverpool di Anfield 52 tahun silam.
(sj)
5 Pertemuan Terakhir Liverpool vs
Manchester United:
15/10/11 Liverpool 1 - 1 Manchester United
06/03/11 Liverpool 3 - 1 Manchester United
09/01/11 Manchester United 1 - 0 Liverpool
19/09/10 Manchester United 3 - 2 Liverpool
21/03/10 Manchester United 2 - 1 Liverpool
© VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar