Selasa, 03 September 2013

" 7 Fakta Penting Usai Liverpool Pecundangi MU "


VIVAbola - Liverpool berhasil menang tipis 1-0 atas Manchester United pada lanjutan Premier League di Anfield, Minggu 1 September 2013. Gol tunggal Daniel Sturridge cukup bagi The Reds memuncaki klasemen Premier League.

Berikut ini 7 fakta penting usai Liverpool mengalahkan MU seperti dilansir Opta dan Infostrada Sports:

1. Sturridge menjadi pemain pertama sejak Robbie Fowler pada musim 1994/1995 yang mampu mencetak gol di tiga pertandingan pembuka Premier League.

2. Sturridge kini sudah mencetak 11 gol dari sembilan penampilan bersama Liverpool di semua kompetisi. Musim ini, mantan pemain Chelsea itu sudah mencetak lima gol (3 Premier League, 2 Piala Liga).

3. Liverpool menjadi klub pertama dalam sejarah kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris yang mampu meraih tiga kemenangan 1-0, 1-0, 1-0 di awal musim dan golnya berasal dari satu pemain, Sturridge.

4. Liverpool menjadi tim pertama sejak Chelsea musim 2010/2011 yang memenangi tiga laga awal Premier League tanpa kebobolan.

5. Liverpool untuk kali pertama sejak musim 1994/1995 meraih kemenangan di tiga laga awal Premier League. Ketika itu The Reds masih dilatih Roy Evans.

6. Liverpool menjadi klub ketiga dalam sejarah kompetisi kasta tertinggi Liga Inggris yang mampu meraih tiga kemenangan 1-0, 1-0, 1-0 di awal musim. Dua klub sebelumnya adalah Manchester City (1912/1913) dan Huddersfield (1920/1921).

7. David Moyes memperpanjang rekor buruk jika menghadapi Liverpool di Anfield. Dari 12 pertandingan Premier League di Anfield, manajer asal Skotlandia itu tidak pernah meraih kemenangan, 6 kalah dan 6 imbang.

Borini Merapat ke Sunderland?


02-09-2013 12:35

 | Fabio Borini

Borini Merapat ke Sunderland?
Fabio Borini. © AFP

Bola.net - Tidak berhasil menunjukkan performa gemilang bersama Liverpool akibat faktor cedera dan juga padatnya persaingan memperebutkan posisi starter, Fabio Borini berpotensi hengkang dari Anfield di deadline bursa transfer kali ini.

Sunderland Echo melaporkan bahwa striker berusia 22 tahun tersebut masuk dalam radar Paolo Di Canio untuk direkrut sebagai pemain pinjaman Sunderland.

Jika berlabuh ke Stadium of Light, Borini akan memperkaya variasi di lini depan The Black Cats yang saat ini telah memiliki Steven Fletcher, Connor Wickham, Jozy Altidore, dan Ji Dong-Won.

Didatangkan dengan bandrol 10.5 juta Pounds musim lalu dari AS Roma, Borini hanya tampil dalam 13 pertandingan Premier League dan mengoleksi 1 gol.

Eks penggawa Chelsea ini hanya menjadi cadangan tak terpakai di dua laga awal The Reds dan tidak masuk lineup Brendan Rodgers dalam laga akbar melawan Manchester United akhir pekan lalu. (sue/mri)

Jelang Deadline, Liverpool dan PSG Coba Gaet Juan Mata


02-09-2013 23:04

 | Juan Mata

Jelang Deadline, Liverpool dan PSG Coba Gaet Juan Mata
Juan Mata. © Chelsea FC

Bola.net - Deadline transfer musim panas tinggal menunggu hitungan jam. Sementara Liverpool dan PSG dikabarkan siap menarik gelandang under-rated; Juan Mata dari Chelsea.

Belakangan ini kepergian eks Valencia FC dari pintu Stamford Bridge kerap terdengar di media-media Inggris. Sebelumnya Atletico Madrid sempat dikaitkan dengan transfer Mata.

Ada juga kabar lain yang mengatakan bahwa karakter permainan Mata tidak cocok dengan gaya kepelatihan Jose Mourinho. Maka dari itu pihak manajemen The Blues berniat melegonya.

Menurut harian ternama Prancis; L'Equipe, Paris-Saint Germain tengah mengusahakan kedatangan punggawa Timnas Spanyol itu dalam hitungan jam. Namun, masih belum diketahui berapa tawaran yang diajukan Les Parisiens untuk Mata.

Sementara Liverpool juga terpikat dengan kualitas Mata. Menurut Radio Marca, klub Merseyside itu bakal memberikan tawaran sekitar 30 juta euro.(leq/rdt)

100 Tahun Bill Shankly (Bagian 1) : Shankly dan Khotbah di Atas Bukit


Vetricia Wizach - detikSport
Senin, 02/09/2013 17:07 WIB
thumbnail Getty Images
Bill Shankly telah menjadi sebentuk mitologi. Di mana-mana, mitos memang tak selalu akurat, karena mitos memang tak mengejar akurasi. Pokok dari mitologi adalah menggambarkan sesuatu yang kompleks ke dalam bentuk yang sederhana, mudah dimengerti dan diterima, sehingga narasi mitologi itu bisa terus menerus direproduksi dalam berbagai versi.

Atau, seperti yang dengan cemerlang digambarkan DH Lawrence, sastrawan terkemuka Inggris yang masyhur dengan novel "haram" berjudul Lady Chatterley's Lover, mitologi adalah upaya mengisahkan totalitas pengalaman manusia untuk menjelaskan kejiwaan secara lebih dalam, sangat mendalam, sampai menukik ke dalam darah dan jiwa.

Mitologi Shankly bersemayam di dalam darah dan jiwa klub Liverpool. Dan sebagai sebuah narasi, sejarah Liverpool seringkali dipantulkan, digambarkan, atau bahkan kadang diwakili oleh apa yang pernah dilakukan, diucapkan dan dialami oleh Bill Shankly.

Narasi Shankly

Hal tersulit dalam menuliskan Bill Shankly adalah tidak terjebak dalam retorika. Mengabadikan Shankly dalam kata-kata, Anda bisa saja menggunakan retorika tentang kharismanya yang mampu membius ratusan ribu suporter Liverpool. Bisa juga mengutip ucapannya yang menyatakan bahwa sepakbola lebih penting dari hidup itu sendiri. Atau, mengingat retorika tentang ia yang mengagungkan posisi nomor satu. Bahwa "if you’re first, you’re fist, and if you’re second you’re nothing".

Sebagai seorang berkarakter kuat, yang mampu membuat pendengarnya terdiam dan meng-iya-kan semua idenya, Shankly memang biasa diingat dengan kutipan. Sosoknya juga akrab dikenang melalui gimmick. Atau, lewat cungkilan cerita singkat yang telah diulang ribuan kali.

Dan semuanya, sampai batas tertentu, bisa dibenarkan. Fans yang mencium ujung kaki Shankly memang pernah terjadi. Bahkan cerita dan foto kejadian ini kerap diulang dari masa-masa saat membicarakan bagaimana Shankly sangat dicintai Liverpool. Pun dengan ribuan pendukung Liverpool yang mengelukan namanya dalam nada himne Amazing Grace, seperti umat yang memanggil pemimpinnya. Ini bukan pemandangan aneh di era 60-an.

Dan dengan ucapan Shankly yang mudah untuk diingat dan diceritakan ulang, maka reproduksi massal apa-apa yang pernah keluar dari mulutnya juga bukan hal aneh.

Tapi kurang adil rasanya mengingat sosok yang lahir 100 tahun lalu di tanggal 2 September ini jadi sekadar apa yang terlihat di media. Seolah-olah dengan hanya menggunakan kalimat-kalimat indah saja ia bisa membangkitkan klub di divisi dua jadi salah satu klub terbaik Inggris. Seolah-olah ia hidup sebagai dewa dalam mitos yang ceritanya kerap terdistorsi seiring waktu.

Karena cerita tentang Shankly bukan cerita tentang dewa. Tapi tentang manusia, tentang perjuangannya sebagai seorang manusia, tentang dan bagaimana ia menjadikan manusia --atau "the people" dalam bahasa Shankly -- sebagai pusat kehidupannya.

Sepakbola adalah cerita tentang manusia di bumi manusia. Segala dongeng tentang kesenangan dan serba mendewa-dewakan sebenarnya tidak terlalu menarik. Kisah-kisah macam itu, bukan cerita tentang kemanusiaan kita, tapi tentang surga, di mana semuanya berjalan mulus, rapi dan sempurna. Dan epik macam itu jelas tidak terjadi di atas tanah yang kita injak ini.

Apa Semua Ini Cukup?

Saat Shankly pertama kali menginjakkan kakinya ke Anfield di bulan Desember 1959, Liverpool adalah klub divisi bawah yang tak mau ke mana-mana. Pemilik yang tak mau mengambil risiko finansial, dan manajer yang senang dengan kondisi biasa-biasa saja, jadi norma. Direkrutnya Shankly dari Huddersfield pun --kala itu satu divisi di atas Liverpool-- hanya untuk membawa Liverpool promosi, dan "aman duduk di posisi ketiga atau keempat dari bawah". Klub yang puas jadi medioker.

Demikian pula dengan pendukungnya. Ada teriakan dan "geraman" yang datang dari tribun, namun bukan dalam satu kesatuan yang bisa mengintimidasi lawan. Mereka cukup bahagia jika ada satu atau dua hal di atas lapangan yang bisa disoraki.

Shankly yang membalikkan keadaan ini. Ia meminta uang pada para direktur untuk mendapatkan pemain muda terbaik di Britania. Dengan tangannya sendiri, Shankly juga membersihkan lapangan latihan dari batu, sampah, dan rumput liar. Buatnya, hanya fasilitas terbaiklah yang hanya boleh ada di Liverpool. Mulai dari tukang sapu di stadion hingga para pemilik modal, dituntutnya agar memberikan usaha terkeras.

"Jika saya jadi tukang sampah, maka saya akan jadi tukang sampah terbaik di Liverpool. Saya akan buat Liverpool jadi kota terbersih di dunia. Saya akan mengajak semua tukang sampah bekerja sebaik mungkin, dan saya akan pastikan mereka dibayar dengan pantas. Tapi mungkin ada orang yang bertanya, buat apa menghargai tukang sampah atas pekerjaan yang semua orang bisa lakukan? Tapi saya akan bertanya balik, mengapa mereka menganggap diri mereka lebih penting dari tukang sampah? Saya akan bertanya seberapa bangga mereka jika kota mereka jadi kota terbersih di dunia? Dan siapa yang akan membuat mereka bangga? Tukang sampah," ujar Shankly dalam satu wawancara.

"Jika semua orang berpikir demikian, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan kecil dengan kemampuan terbaiknya, maka itulah kejujuran," katanya lagi. Sebagai seorang sosialis, bentuk kejujuran inilah yang ia inginkan dari setiap orang yang bekerja dengannya. Tak terkecuali di Liverpool.

Shankly juga menuntut adanya profesionalisme, kepercayaan diri, disiplin, optimisme dan ambisi dari seluruh orang-orang di sekitarnya. Ia membuat orang percaya bahwa Liverpool adalah klub terbaik di dunia, walau saat itu hanya jadi klub terbaik kedua di kotanya sendiri.

"Saking terbiasanya Liverpool dengan ketidaksuksesan, mereka jadi pesimistik. Seakan takut untuk melakukan apapun. Saya berjuang keras untuk membuat orang percaya bahwa adalah mungkin untuk jadi sukses," ujar Shankly.

Rapat direksi pun jadi medan pertempuran pribadi Shankly dengan para pemilik uang. Shankly akan berteriak "jangan beli bola yang 5 pounds itu, dan beli yang lebih baik seharga 10 pounds." Ia juga bertengkar untuk meyakinkan direksi bahwa Liverpool tidak akan bisa mendapatkan pemain yang baik hanya dengan dana 3000 poundsterling.

Keributan seperti inilah yang terjadi hampir setiap musim. Shankly akan meminta dana untuk membeli pemain bagus, dan direksi akan membantahnya dengan dalih bahwa Liverpool dalam kondisi yang baik-baik saja.

Beradu mulut dengan para direksi ini bukannya tidak menghabiskan energinya. Hampir setiap musim pula Shankly bertanya pada dirinya sendiri, apakah perdebatannya tidak sia-sia? Bertarung melawan musuh di lapangan sudah cukup berat, tapi mengapa masih ada pertengkaran internal untuk meyakinkan orang? Apakah yang ia lakukan untuk Liverpool sudah cukup?



Demi Kota Liverpool, Demi Penduduk Liverpool

Sukses di lapangan datang seiring dengan peningkatan kualitas tim dan kondisi klub. Demikian pula dengan kondisi di teras stadion. Kembalinya kebanggaan pada klub, direspons dengan suara lantang suporter di tribun. Kecintaan pada sosok Shankly cepat berubah jadi semacam pemujaan. Di saat-saat trofi tak kunjung datang, para suporter selalu setia di sampingnya. Mereka menolak untuk meragukan Shankly.

Menurut Brian Reade dalam buku "43 Years With The Same Bird: A Liverpudlian Love Affair", ikatan antara suporter dan pelatih seperti ini belum pernah terlihat sebelumnya. Shankly memulai sesuatu yang unik dalam sepakbola, yaitu pelatih sebagai idola. Tradisi inilah yang dipertahankan hingga saat ini. Sementara hanya pemain-pemain spesial saja jadi banner di tribun, wajah para manager tak pernah absen dipampangkan di setiap pertandingan kandang.

Ini bukan tanpa sebab. Selain karena berhasil memberikan harapan akan kesuksesan, ketulusan Shankly sampai pada para pendukung Liverpool. Sikapnya yang menghargai semua orang, bahkan yang terendah dalam strata sosial sekalipun, membuat Shankly populer. Ia dianggap jadi salah satu dari mereka.

Semenjak Shankly menginjakkan kaki ke dalam Anfield, suporter Liverpool sendiri seakan dijadikannya pusat dunia. Dalam pikirannya, Liverpool Football Club dimiliki oleh para suporter, dan bukan direksi atau para pemegang saham. Bahkan, saat baru direkrut dan pertama kali, melihat kondisi Anfield yang hancur, Shankly sempat berujar pada Ness istrinya, "tempat ini tidak cukup baik untuk kota Liverpool. Para pemain di tim ini tidak cukup baik untuk penduduk kota Liverpool".

Nyaris 15 tahun kemudian, setelah memenangkan Piala FA pada 1974, pikiran ini pun tidak pernah meninggalkan benak Shankly.

Di hadapan 100.000 pendukung Liverpool, Shankly berdiri di atas podium di St. George Hall. Dengan satu tangan di saku, dia berbicara pada lautan merah yang terdiam mendengarkan: "Semenjak saya datang ke Liverpool, ke Anfield, saya telah berulang kali berucap pada pemain saya bahwa mereka seharusnya merasa terhormat bermain untuk kalian. Dan jika mereka sebelumnya tidak percaya pada saya, mereka akan percaya sekarang."

Di atas podium itu, Shankly berbicara tentang kepercayaan manusia Liverpool, the people, terhadap dirinya. Inilah nubuat Shankly yang diucapkannya di ketinggian kota Liverpool. Nubuat itu sampai sekarang masih berlaku dan akan terus berlaku. Liverpool akan tetap percaya kepada Shankly.

Para nabi, kadang, memang berkhotbah di atas bukit. Apa boleh bikin.




(Bersambung)


===

* Akun twitter penulis: @vetriciawizach dari @panditfootball

Gerrard Tak Menyesal Tolak Chelsea dan Tanpa Trofi EPL


01-09-2013 14:03

 | Steven Gerrard

Gerrard Tak Menyesal Tolak Chelsea dan Tanpa Trofi EPL
Gerrard tak menyesal pilih bertahan di Liverpool. © AFP

Bola.net - Steven Gerrard mengakui bahwa dirinya sempat mendapatkan tawaran dari berbagai klub besar. Pada akhirnya, Gerrard memilih untuk bertahan di Liverpool meski harus merelakan beberapa hal.

"Saya sebenarnya bisa pergi dan mendapatkan gaji yang lebih besar. Saya juga bakal punya kesempatan untuk memenangkan gelar liga. Pilihan saya adalah bergabung dengan Chelsea dan memenangkan lebih banyak trofi atau tetap di sini. Tapi saya tak menyesal dengan keputusan saya untuk tetap di sini," ujar Gerrard.

Jose Mourinho memang pernah mengakui bahwa dirinya sempat mencoba membeli Steven Gerrard ketika menangani Chelsea pada periode pertama. Saat itu ia gagal mendapatkannya.

Gerrard yang kini sudah berstatus pemain veteran mengakui bahwa peluangnya untuk menjadi juara Premier League sudah tertutup. Ia lebih ingin mengantarkan The Reds finis di empat besar sehingga bisa lolos ke Liga Champions.

"Kontrak saya masih tersisa dua tahun. Secara realistis, saya sudah sangat jauh dari trofi Premier League, saya harus bisa menerima kenyataan itu. Target realistis Liverpool saat ini adalah menembus empat besar," imbuh sang kapten. (tdm/hsw)

Liverpool Rampungkan Transfer Ilori & Sakho


Novitasari Dewi Salusi - detikSport
Senin, 02/09/2013 15:24 WIB
Mamadou Sakho (Getty Images/Martin Rose)
Liverpool - Di hari terakhir bursa transfer, Liverpool mendatangkan dua pemain baru lagi. The Reds menyelesaikan proses transfer dua pemain belakang, Tiago Ilori dan Mamadou Sakho.

Ilori didatangkan dari klub Portugal, Sporting Lisbon. Tak disebutkan berapa dana yang dikeluarkan oleh Liverpool dan berapa lama durasi kontrak untuk bek 20 tahun itu.

"Luar biasa bisa menjadi pemain Liverpool. Datang ke Liga Primer Inggris selalu menjadi impianku," ujar Ilori di situs resmi Liverpool.

"Aku akan mencoba dan meraih segalanya yang aku bisa. Aku ingin bermain sebanyak mungkin dan kita lihat apa yang akan terjadi di masa depan. Aku akan memberi segalanya dan mencoba yang terbaik untuk membantu tim," lanjut pemain yang pernah membela tim nasional Portugal U-18, U-19, dan U-20 itu.

Liverpool juga mengumumkan transfer Sakho dari Paris Saint-Germain. Bek asal Prancis itu disebut sepakat untuk menandatangani kontrak jangka panjang dengan Liverpool.

"Aku senang ada di sini. Aku ingin berterima kasih untuk sambutannya. Aku ada di sini karena proyek yang ada di Liverpool menarikku. Aku sangat menatikan saat memainkan laga pertamaku," sahut Sakho di situs resmi klub.

Dengan resminya trasfer Ilori dan Sakho, maka Liverpool sudah mendatangkan tujuh pemain baru di bursa transfer musim panas ini. Sebelumnya, mereka telah memboyong Kolo Toure, Iago Aspas, Luis Alberto, Simon Mignolet, dan Aly Cissokho.


(nds/cas)

Liverpool Bidik Moses, Sakho, dan Ilori di Hari Terakhir Bursa Transfer


Kris Fathoni W - detikSport
Senin, 02/09/2013 02:04 WIB
Victor Moses (Getty Images/Stanley Chou)
Liverpool - Manajer Liverpool Brendan Rodgers mengonfirmasi bahwa klubnya sedang berusaha meresmikan transfer Victor Moses, Mamadou Sakho, dan Tiago Ilori di hari terakhir bursa transfer musim panas.

Hari Senin (2/9/2013) ini akan menjadi hari terakhir dibukanya bursa transfer musim panas--berbeda dari biasanya tanggal 31 Agustus, yang mana jatuh pada hari Sabtu. Ini menjadi kesempatan terakhir buat klub untuk memperkuat tim sebelum dibukanya bursa transfer musim dingin mendatang.

Untuk Liverpool, setidaknya ada Moses (Chelsea), Sakho (Paris Saint-Germain), dan Ilori (Sporting Lisbon) yang akan coba diboyong pada hari Senin ini. Ketiga pemain itu juga disebut sudah hadir di Anfield ketika Liverpool mengalahkan Manchester United, Minggu (1/9) malam WIB.

"Kami harap (transfer) mereka bisa dirampungkan. Saya pikir takkan ada konfirmasi sampai besok (Senin hari ini)," ujar Rodgers di Sporting Life.

"Kami butuh skuat yang lebih dalam dan kami butuh jumlah lebih banyak. Para pemain yang kami inginkan, jika kami bisa mendapatkan mereka, kesemuanya adalah pemain berkualitas dan akan amat membantu kami maju ke depan," lanjutnya.

Musim panas ini Liverpool telah mendatangkan Luis Alberto, Iago Aspas, Simon Mignolet, dan Kolo Toure.



(krs/roz)

Rodgers Belum Mau Bicarakan Gelar Juara


Meylan Fredy Ismawan - detikSport
Senin, 02/09/2013 14:01 WIB
Getty Images/Alex Livesey
Liverpool - Liverpool di bawah kepemimpinan manajer Brendan Rodgers membuat start yang impresif di Premier League musim ini. Meski timnya sedang bagus dan terlihat menjanjikan, Rodgers tak mau diajak bicara soal gelar juara.

Liverpool sejauh ini masih sempurna. Menjalani tiga pertandingan, The Reds selalu menang dengan skor 1-0, masing-masing melawan Stoke City, Aston Villa, dan terakhir Manchester United.

Tiga kemenangan itu mengangkat posisi Liverpool ke puncak klasemen sementara Premier League. Mereka menjadi satu-satunya tim yang sudah mengumpulkan sembilan poin.

Situasi tersebut tak membuat Rodgers besar kepala. Menurutnya, musim masih sangat jauh dari kata selesai. Posisi mereka di puncak pun masih sangat mungkin direbut tim lain.

"Kami masih punya sisa 35 pertandingan," ujar Rodgers yang dikutip FOX Sports Asia.

"Kami tidak akan terlena. Tim masih harus banyak berbenah dan banyak pekerjaan di depan kami," sambungnya.

"Tantangan awal kami tetap untuk menembus empat besar," kata Rodgers.

(mfi/cas)

Sulit Terwujud, Agger Terkesan Keinginan Barca


01-09-2013 17:30

 |

Sulit Terwujud, Agger Terkesan Keinginan Barca
Daniel Agger. © AFP

Bola.net - Diincar Barcelona FC, defender Liverpool, Daniel Agger mengaku terkesan. Kendati transfer tersebut masih sulit terwujud saat ini.

Barca sebelumnya telah memberikan penawaran untuk mendapatkan Agger dari The Reds. Namun tawaran sebesar 14,6 juta pounds yang dilayangkan Blaugrana ditolak Liverpool pada awal bulan lalu. Hingga saat ini, keinginan Barca untuk mendatangkan pemain 28 tahun tersebut masih ada.

"Secara umum, anda akan berpikir hal ini adalah sesuatu yang positif. Saya tidak akan menyangkal soal kabar tersebut, tetapi transfer itu masih jauh dari kenyataan kecuali ada sesuatu yang terjadi," ujar Agger.

"Liverpool memberi saya kontrak. Saya tidak ingin hubungan saya dengan Liverpool berakhir meskipun saya harus meninggalkan klub ini di akhir kontrak," jelasnya. (ble/gag)

Liverpool: 3 Kali Menang, 3 Kali Clean Sheet, Puncak Klasemen


Rossi Finza Noor - detikSport
Minggu, 01/09/2013 21:39 WIB
Liverpool FC via Getty Images/John Powell
Jakarta - Liverpool mengawali musim dengan gemilang. Mereka pun duduk di puncak klasemen dengan catatan belum pernah kalah.

Dalam pertandingan di Anfield, Minggu (1/9/2013) malam WIB, Liverpool menang 1-0 atas rival mereka, Manchester United. Gol tunggal The Reds diciptakan oleh Daniel Sturridge di menit keempat.

Tim tamu kemudian mendominasi penguasaan bola di babak kedua, namun Liverpool mampu mempertahankan areanya dengan baik. Lucas Leiva tampil apik dengan membuat 5 tekel dan 6 intersep krusial sepanjang laga.

Sementara duet bek sentral, Martin Skrtel dan Daniel Agger, tampil solid. Agger dan Skrtel terlihat melakukan man-marking dengan ketat terhadap Robin van Persie.

Di sisi lain, Simon Mignolet pun membuat beberapa penyelamatan penting. Soccernet mencatat, setidaknya kiper asal Belgia itu membuat 4 penyelamatan. Gawangnya bersih dari kebobolan dalam tiga laga pertama liga musim ini.

Berkat kemenangan atas United itu, Liverpool kini duduk di posisi teratas dengan nilai 9, hasil tiga kemenangan dari tiga laga.

Dari catatan BBC, ini adalah start terbaik di tiga laga pertama Liverpool dalam 19 musim terakhir.

Selanjutnya, mereka akan menghadapi Swansea City di Liberty Stadium (16/9) dan Southampton di Anfield (21/9).


(roz/din)

Review: Sturridge 'Kubur' United di Anfield


01-09-2013 21:32

 | Daniel Sturridge

Review: Sturridge 'Kubur' United di Anfield
Sturridge bawa Liverpool bungkam United. © AFP

Bola.net - Liverpool sukses mengalahkan rival bebuyutannya di Premier League; Manchester United, setelah berhasil unggul tipis 1-0 (Minggu 01/09/13).

Pencetak satu-satunya gol di pertandingan tersebut yakni Daniel Sturridge pada menit ke-4. Gol tersebut juga menjadi momen spesial bagi eks Manchester City itu yang tengah merayakan HUT ke-24 tahun.

Di pertandingan ini, The Kop sudah mengoleksi enam poin dari dua laga Premier League, sedangkan tim tamu mengoleksi empat poin.

Selain itu, calon penghuni baru Anfield seperti Mamadou Sakho, Victor Moses dan Tiago Illari berada di stadion guna menyaksikan pertandingan tersebut. Sepertinya peresmian transfer tinggal menunggu waktu saja.

Wayne Rooney yang sebelumnya bermain sejak menit awal ketika menghadapi Chelsea, kali ini tak sanggup menemani rekan setimnya menghadapi Liverpool.

Laga baru berjalan 4 menit, Sturridge sukses menjebol gawang tim tamu melalui sundulan kepalanya. Berawal dari corner Steven Gerrard, bola jatuh di kepala Daniel Agger dan sundulannya tepat mengarah ke kanan gawang. Namun Sturridge yang berada di dekat David de Gea, mampu mengubah arah bola. 1-0, tuan rumah memimpin.

Gol Sturridge bertahan hingga menit ke-30. Pasukan Brendan Rodgers pun mendominasi jalannya pertandingan. Namun sejauh ini tidak ada peluang berarti yang bisa mengubah kedudukan.

Statistik pertandingan pun menguatkan argumen di atas. Gerrard dkk melakukan percobaan sebanyak empat tendangan. Sementara United tiga kali tendangan.

Sebelas menit berselang, pertandingan cenderung semakin ketat dan terbilang keras. Wasit Andre Marriner mengeluarkan empat kartu kuning. Satu untuk Liverpool (Aspas 35') dan tiga untuk United (Cleverley 35', Persie 39' & Carrick 41').

Namun, hingga babak pertama berakhir, kedua tim tak mampu mengubah kedudukan 1-0.

Sejauh ini The Kop konsisten mendominasi jalannya pertandingan, dan cukup mengimbangi perlawanan juara bertahan Premier League musim lalu.

Babak kedua berjalan, David Moyes sepertinya meminta anak-anak asuhnya untuk berani menyerang. Pasalnya, hingga menit ke-60, United sanggup mengurung tim tuan rumah.

Namun, baik Van Persie maupun Wellbeck tak sanggup menyamakan kedudukan. 0-1 untuk Liverpool.

Agger sebagai jenderal lini belakang The Kop, disibukkan dengan skema-skema serangan United. Bisa dibilang tim tuan rumah tengah terkurung dan berada dalam kondisi tertekan.

Berdasarkan statistik penguasaan bola sejauh ini, Liverpool hanya mampu menguasai laju pertandingan sebanyak 43%, sedangkan United 57%.

Glen Johnson yang tampil apik di pertandingan ini harus meninggalkan lapangan akibat cedera, setelah berbenturan dengan kaki sang kapten; Patrice Evra. Andre Wisdom menggantikan posisinya pada menit ke-78'.

RVP sebenarnya memiliki peluang emas menyamakan kedudukan di menit 87', usai menerima umpan terobosan dari Chicharito. Namun, tendangan kaki kanan eks Arsenal itu masih melebar di kiri gawang Simon Mignolet.

Pertandingan memasuki menit ke-90, dan ofisial wasit memberikan waktu tambahan lima menit. Apakah United mampu mencuri satu poin di Anfield. Apakah gol dari Sturridge di babak pertama sanggup menjaga 100% kemenangan Liverpool? Menarik untuk kita tunggu.

The Kop ternyata mampu menjaga 100% kemenangan di Premier League dalam tiga laga. Sturridge yang hari ini juga berulang tahun, memberikan kemenangan penting bagi Liverpool atas United. 1-0.

Liverpool: Mignolet (Gk); Johnson (Wisdom 78'), Skrtel, Agger, Jose Enrique; Gerrard, Lucas (kartu kuning 90'), Henderson; Aspas (kartu kuning 35' + Sterling 59'), Coutinho, Sturridge.

Cadangan: Brad Jones, Alberto, Sterling (Aspas 59'), Ibe, Kelly, Flanagan, Wisdom (Johnson 78').

Manchester United: De Gea (Gk); Jones, Ferdinand, Vidic, Evra; Carrick (kartu kuning 41'), Cleverley (kartu kuning 35'), Young (kartu kuning 59' + Nani 63'), Giggs (Hernandez 73'); Welbeck, Van Persie (kartu kuning 39').

Cadangan: Anderson, Smalling, Lindegaard, Hernandez (Giggs 73'), Nani (Young 63'), Valencia, Buttner

Statistik Liverpool - Manchester United:
  • Shots: 11 - 10
  • Shots on goal: 5 - 4
  • Penguasaan bola: 43% - 57%
  • Pelanggaran: 9 - 27
  • Corner: 2 - 7
  • Offside: 1 - 0
  • Kartu kuning: 1 - 3
  • Kartu merah: 0 - 0.(bola/rdt)

Liverpool Menang di Hari Spesial Shankly dan Sturridge


Rossi Finza Noor - detikSport
Minggu, 01/09/2013 22:20 WIB
Liverpool FC via Getty Images/Andrew Powell
Liverpool - Kemenangan Liverpool atas Manchester United, Minggu (1/9/2013), makin terasa spesial karena didapat sehari jelang ulang tahun Bill Shankly dan tepat di hari ultah Daniel Sturridge.

Shankly, manajer legendaris Liverpool itu, lahir pada 2 September 1913, membuat usianya jika dia masih ada saat ini akan menjadi 100 tahun. Shankly wafat pada 29 September 1981, meninggalkan sederet trofi --mulai dari Liga Inggris hingga Piala UEFA-- dan setumpuk warisan untuk Liverpool.

Sementara Sturridge lahir pada 1 September 1989. Tepat pada hari ini dia berusia 24 tahun, dan pada hari spesialnya itu dia membawa The Reds menang 1-0 atas United.

Gol Sturridge lahir pada menit keempat. Sundulannya, membelokkan sundulan Daniel Agger, sudah cukup untuk membuat Liverpool meraih tiga poin dalam tiga pertandingan berturut-turut.

"Saya pikir, kami bekerja keras sebagai tim sejak awal musim. Manajer lebih menekankan pada permainan tim, bukan individual. Kami bermain untuk menyenangkan para fans," ujar Sturridge seperti dilansir BBC.

Liverpool kini memuncaki klasemen Premier League dengan nilai sembilan. Mereka meraih tiga kemenangan, masing-masing dengan skor 1-0, dan belum pernah kebobolan.

Uniknya, ketiga Liverpool yang diciptakan di awal musim ini semuanya diciptakan oleh Sturridge.


(roz/din)

Harinya Sturridge, Harinya Liverpool


Rossi Finza Noor - detikSport
Senin, 02/09/2013 06:57 WIB
Liverpool FC via Getty Images/Andrew Powell
Liverpool - Daniel Sturridge membuat Anfield bersorak kencang semalam. Minggu (1/9/2013) memang menjadi harinya Sturridge --dan juga Liverpool sendiri.

Dalam pertandingan di Anfield, Minggu (1/9/2013) malam WIB, Liverpool menang 1-0 atas rival mereka, Manchester United. Gol Liverpool diciptakan oleh Sturridge di menit keempat.

Sturridge mencetak gol tersebut tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-24 dan satu hari menjelang ulang tahun ke-100 mendiang Bill Shankly.

Gol tersebut terasa penting dan menjadi pembeda karena di babak kedua tim tamu tampil relatif lebih dominan. Namun, Liverpool mampu mempertahankan areanya dengan baik. Lucas Leiva tampil apik dengan membuat 5 tekel dan 6 intersep krusial sepanjang laga.

Namun, siapa sangka jika kondisi Sturridge sebenarnya tidak terlalu fit. Pemain kelahiran Birmingham itu mengalami cedera setelah bermain menghadapi Notts County di Piala Liga Inggris.

"Saya tidak berlatih setelah menghadapi Notts County karena cedera. Saya tidak bisa mengikuti sesi latihan menendang dan kemarin di sesi latihan saya tidak bisa melakukan apapun," ujarnya di situs resmi klub.

Dalam catatan Soccernet, Sturridge punya 3 attempts sepanjang laga, namun hanya satu yang berstatus on target --dan itulah yang akhirnya menjadi gol.

Sturridge kini sudah mencetak tiga gol dalam tiga pertandingan terakhir di liga. Dengan demikian, tiga gol yang diciptakan The Reds dalam tiga laga pertama liga semuanya berasal darinya.

Liverpool kini duduk di posisi teratas klasemen dan baru saja melakukan start terbaik dalam 19 tahun terakhir.

"Posisi di liga tidak terlalu penting. Yang paling penting adalah bekerja sebagai satu tim. Jika kami melakukannya, maka hasil akan mengikuti kemudian," kata Sturridge.

(roz/krs)